Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Proyek Baru, Luhut Gagas Laptop Merah Putih Senilai Rp17 Triliun

Insi Nantika Jelita
23/7/2021 14:05
Proyek Baru, Luhut Gagas Laptop Merah Putih Senilai Rp17 Triliun
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan akan meningkatkan penggunaan produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK), khususnya laptop. Proyek dengan nama Laptop Merah Putih ini dimaksudkan agar Indonesia tidak terus-terusan mengimpor produk.

"Belanja pemerintah betul-betul kita dorong. Tidak boleh kita impor terus padahal kita bisa produksi. Harus dibasmi orang yang masih main di sini. Khususnya produk TIK yang masih rendah," kata Luhut dalam webinar, Kamis (22/7).

"Pemerintah berupaya mempersiapkan riset untuk meningkatkan kandungan TKDN agar dapat memproduksi laptop Merah Putih mulai dari desain hingga pengembangan," tambahnya.

Menurut Luhut, pemerintah akan menggelontorkan Rp17 triliun untuk memproduksi laptop karya anak bangsa. Hal ini diharapkan agar ada peningkatab peng penggunaan produk TIK dalam negeri.

Baca juga: Pengamat : PMN Rp72,44 Triliun untuk 12 BUMN Sudah Tepat

"Saya kira elok kalau ini bisa diluncurkan karena dengan jumlah pembelian tadi bisa meningkatkan penggunaan produk TIK pada bidang pendidikan senilai Rp17 triliun sampai 2024. Ini saya kira, kita sudah bisabangun industri sendiri,” tegas Luhut.

Pemerintah mencatat kebutuhan produk TIK, dimulai dari tingkatan PAUD hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dari 2021 hingga 2024. Produk tersebut antara lain 1,3 juta unit laptop, 99 ribu konektor, 99 ribu LCD proyektor, 12 ribu layar proyektor, dan lainnya.

"Untuk 2021 pengadaan laptop ada 431.730 unit. Kita akan sebar ini. Kami akan batasi impor-impor dari luar," kata Luhut.

Untuk pengadaan laptop tersebut, anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 1,3 triliun dari APBN dan Rp 2,4 triliun dari dana alokasi khusus fisik pendidikan.

"Saat ini sudah ada tanda tangan kontrak pengadaan produk dalam negeri senilai Rp 1,1 triliun. Ada enam produsen laptop dalam negeri yang bersedia," tandas Luhut. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya