Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KEPALA Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5%. Salah satu pertimbangan bank sentral, yakni dibutuhkannya tingkat suku bunga yang relatif rendah, agar proses pemulihan ekonomi berjalan kondusif.
"Sementara di sisi lain, sejalan dengan ancaman tapering dari bank sentral negara-negara maju, BI juga diperkirakan memilih tidak menurunkan suku bunga lebih rendah, dalam rangka menjaga stabilitas nilai tukar," tutur Josua, Rabu (16/6).
Mengingat, belum ada sinyal kepastian dari The Fed terkait kebijakan tapering, BI diprediksi masih cenderung mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun. Hal itu beriringan dengan kebijakan akomodatif berupa quantitative easing (pelonggaran likuiditas), serta triple intervention untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Baca juga: Menkeu: Proyeksi Ekonomi Kuartal II 2021 Terancam Gagal
Dalam merespon proses normalisasi kebijakan moneter, BI akan tetap mendorong terciptanya stabilitas nilai tukar dengan melakukan triple intervention di pasar spot USD/IDR. Berikut, transaksi lindung nilai (DNDF) dan pasar obligasi, sebelum mempertimbangkan normalisasi kebijakan moneter lewat langkah stabilisasi.
"Bank Indonesia diperkirakan baru menaikkan suku bunganya, ketika The Fed sudah mulai memberikan sinyal kuat dan konfirmasi terkait normalisasi suku bunganya," imbuh Josua.
Baca juga: BI Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,50%
Menurutnya, BI juga akan mengelola stabilitas perekonomian dengan mendorong pendalaman pasar keuangan. Sehingga, kondisi likuiditas dapat terkelola dengan baik. BI dinilai akan memperkuat kerja sama Bilateral Swap Agreement dengan bank sentral global dalam rangka memastikan likuiditas valas.
Berikut, memperkuat kerjasama Local Currency Settlement dengan bank sentral di regional Asia, untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Diharapkan kondisi likuiditas valas tetap terjaga, yang berimplikasi pada cadangan devisa dalam level yang solid. Serta, penguatan pendalaman pasar keuangan domestik diharapkan membatasi dampak negatif, yang berpotensi ditimbulkan normalisasi kebijakan moneter AS," pungkasnya.(OL-11)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07% ke posisi 7.103,06.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 Juni 2025, dibuka menguat 6,04 poin atau 0,08% ke level 7.161,89.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved