Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Tahun Ini, Pertamina Lunasi Obligasi Sebesar Rp5,5 Triliun

Insi Nantika Jelita
16/6/2021 15:37
Tahun Ini, Pertamina Lunasi Obligasi Sebesar Rp5,5 Triliun
Ilustrasi petugas mengisi BBM ke mobil tangki di area pengisian otomatis.(Antara)

PADA tahun ini, PT Pertamina (Persero) menganggarkan investasi atau belanja modal (capex) senilai US$10,7 miliar atau lebih dari Rp152 triliun. Perusahaan pelat merah menyatkana mampu merealisasikan pembayaran obligasi yang jatuh tempo pada tahun ini sebesar US$391 juta atau Rp5,5 triliun.

Pejabat sementara (Pjs) Senior VP Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman menyebut perseroan juga telah melunasi tiga corporate loan dengan total mencapai US$549,4 juta pada tahun lalu.

"Kami melakukan upaya untuk tetap mempertahankan rasio utang dalam kontrol wajar sebagai perusahaan yang sehat. Debt to EBITDA tetap kita jaga. Seluruh aspek keuangan dimonitor oleh Kementerian BUMN sebagai pemegang saham,” ujar Fajriyah dalam keterangan resmi, Rabu (16/6).

Baca juga: Ahok: Fasilitas Kartu Kredit Pejabat Pertamina akan Dicabut

Pertamina berhasil mencatat rasio utang yang terjaga. Serta, masih kompetitif di antara perusahaan migas nasional dan global pada tahun lalu. Tiga lembaga pemeringkat internasional, yaitu Moody's, S&P dan Fitch, menetapkan Pertamina pada peringkat investment grade masing-masing pada level Baa2, BBB, dan BBB.

Adapun belanja modal Pertamina pada tahun ini meningkat dua kali lipat dari realisasi investasi pada 2020 sebesar US$4,7 miliar. Sektor hulu mendapat porsi anggaran tertinggi sebesar US$ 2,41 miliar atau 51%.

Baca juga: Lima BUMN Ini Punya Kontribusi Tinggi pada APBN

Di sektor pengolahan, lanjut Fajriyah, anggaran investasi Pertamina juga untuk membangun infrastruktur pengolahan 4 Refinery Development Master Plan (RDMP) dan 1 Grass Root Refinery (GRR), yang akan terintegrasi dengan kilang Petrokimia.

Sebagai kelanjutan implementasi program biodiesel sejak 2006, Pertamina berkomitmen mengembangkan biofuel atau biodiesel 100%, dengan mempercepat penyelesaian proyek Biorefinery di tiga lokasi. Rinciannya, Cilacap, Dumai dan Plaju, dengan mengolah sumber energi dari kelapa sawit.

Lalu di sektor hilir, Pertamina terus mengembangkan infrastruktur penyaluran BBM, LPG dan gas. Saat ini, perseroan tengah menuntaskan 14 lokasi Terminal BBM dan 4 lokasi Terminal LPG di Indonesia Timur. Pertamina juga membangun infrastruktur liquefied natural gas (LNG) di 56 titik.(OL-11)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik