Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMERINTAH berupaya memperbaiki indeks infrastruktur nasional, yang menjadi perhatian besar Presiden Joko Widodo. Hal itu diungkapkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa.
“Indeks infrastruktur terkait dengan indeks kemahalan konstruksi. Karena indeks kemahalan konstruksi itu yang dikejar oleh Bapak Presiden, terkait dengan biaya logistik. Agar harga itu affordable,” jelas Suharso dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (9/6).
Suharso menyebut persoalan indeks infrastruktur sempat membuat Kepala Negara geram. Tepatnya saat mengetahui ada pembangunan fasilitas publik yang tidak lengkap dan menyeluruh. Pada akhirnya, proyek tersebut menghasilkan manfaat yang minim bagi masyarakat.
Baca juga: Menhub Tegaskan LPI Jamin Proyek Infrastruktur dapat Berjalan
“Kami yang menginformasikan kepada Bapak Presiden, ada pembangunan waduk, tapi tidak diikuti dengan irigasi primer. Ada pembangunan pelabuhan, tapi tidak diikuti dengan pembangunan akses jalan,” papar Suharso.
“Kenapa? Karena awalnya daerah itu mengatakan mereka akan menyediakan jalan, tapi anggaran mereka tidak tercukupi, sekalipun DAK (Dana Alokasi Khusus) itu disediakan,” sambungnya.
Baca juga: Infrastruktur dan SDM, Kunci RI Terhindar dari Middle Income Trap
Untuk memperbaiki persoalan tersebut, Kementerian PPN/Bappenas terjun ke lapangan untuk memastikan berbagai proyek pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik. Pihaknya turut meminta DPR ikut serta menjalankan fungsi pengawasan.
“Kami sekarang keluar dari sarang, kami datang ke daerah dan kami senang sekali kalau Komisi XI bisa menyertai kehadiran kami di provinsi. Kami ini baru hadir di 10 provinsi, masih ada 24 provinsi. Dengan demikian, kita bisa lihat realitasnya,” tukas Suharso.
Diketahui, beberapa waktu lalu Presiden mengutarakan kegeramannya dalam rapat koordinasi nasional pengawas intern pemerintah. Sebab, ada pembangunan infrastruktur yang tidak diikuti dengan fasilitas penunjang.(OL-11)
Adi mengatakan berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo cukup tinggi.
Kafe-kafe kembali ramai, dan para pembeli memadati pasar yang telah dibuka kembali.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai posisi PDIP tidak cukup kuat bersuara di parlemen karena kalah dari sisi jumlah.
PDI Perjuangan dikenal memiliki rekam jejak baik saat berada di luar pemerintahan selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mereka mengumpulkan semua elemen masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap adanya pemerintahan baru yang akan memimpin Kota Depok lima tahun ke depan.
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh menekankan soal posisi partainya di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Surya juga mengajak para kader untuk berpikir waras.
Harus ada upaya mendorong riset dan inovasi AI yang relevan dengan kebutuhan bangsa, serta menjaga etika dan nilai dalam teknologi.
Program pembangunan itu harus 60% pada tingkat kabupaten/kota, 20% provinsi dan 20% pusat. Namun, sayangnya, menurut Bursah sampai saat ini pembangunan di daerah masih dikendalikan pusat.
Sebelumnya Apdesi juga menyampaikan beberapa permohonan diantaranya penambahan Alokasi Dana Desa.
Dia juga menyoroti bahwa aktivitas masyarakat yang terkendala lantaran berada di kawasan hutan, harus pula mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan melalui kelestarian hutan.
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu menilai, dengan data terpilah itu memungkinkan penyusunan kebijakan dan program yang lebih tepat sasaran.
KETUA Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Ciamis, Anjar Asmara, menanggapi banyaknya pertanyaan berkaitan kepemimpinan Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved