Menhub Tegaskan LPI Jamin Proyek Infrastruktur dapat Berjalan

MENTEIR Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, dengan adanya Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dapat menjamin berjalannya proyek-proyek infrastruktur strategis nasional. 

Hingga akhir 2021, pemerintah diketahui bakal menambah penyertaan modal secara bertahap hingga mencapai Rp75 triliun untuk LPI.

"Dengan adanya SWF ini ada suatu langkah strategis mengumpulkan sejumlah dana dan bisa mensimulasi kegiatan di Indonesia. Hal ini juga dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan infrastruktur yang tepat waktu," jelas Budi dalam webinar, Rabu (3/3).

Budi menilai, urgensi pembentukan LPI disebabkan adanya kebutuhan pembiayaan yang besar untuk pembangunan infrastruktur di tengah pandemi. Menurutnya, jika infrastruktur dibiayai dengan utang jangka pendek, makan nilai uang itu akan semakin tinggi pula.

Baca juga : Jaga Surplus, Pemerintah Diminta Kendalikan Impor Barang Konsumtif

"Ini menjadi sumber pembiayaaan pilihan alternatif untuk mengurangi ketergantungan kita kepada dana jangka pendek. Dengan sejumlah kewenangan khusus dalam pengelolaan investasi dana pemerintah pusat, ini dapat berjalan dengan baik dan tidak mengurangi semangat untuk membangun infrastruktur," kata Budi.

Menhub juga menuturkan, di berbagai negara juga sudah memiliki SWF. Menurutnya, ada lima negara dengan memiliki aset SWF terbesar, yakni dari negara Norwegia, Tiongkok, Uni Emirat Arab (UAE), Kuwait, dan Hong Kong. Hal itu diharapkan jadi cambukan RI dalam pembiayaan investasi dalam negeri.

"Dengan jumlah aset luar biasa yaitu US$3.795 miliar, nilai ini jauh lebih besar dari PDB indonesia 2020, sehingga SWF menjadi sumber alternatif bagi pembiayaan baru berasal dari global market," pungkasnya. (OL-7)