Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed mulai menaikkan suku bunga acuan pada 2022. Perry menilai The Fed belum akan menghentikan pembelian US Treasury atau tapering off pada tahun ini.
“Tahun depan, kita akan mempersiapkan juga kemungkinan bahwa The Fed mulai mengubah kebijakan moneter. Mulai mengurangi pembelian intervensi di likuiditasnya, bahkan mulai pengetatan dan juga kenaikan suku bunga,” ujar Perry dalam rapat kerja dengan Banggar DPR RI, Senin (31/5).
Baca juga: BI Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,50%
Lebih lanjut, dia menegaskan BI tetap melakukan berbagai langkah antisipasi terkait kebijakan Bank Sentral AS. Menurutnya, hal ini juga akan memengaruhi pasar keuangan domestik. Termasuk, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) dan nilai tukar rupiah.
“Di tahun depan, kita memastikan ekonomi kita, terutama kebijakan moneter tetap terbaik,” tegas Perry.
Sementara itu, dari dalam negeri, Perry memastikan bahwa Bank Sentral tetap mempertahankan suku bunga acuan pada level rendah. Dalam hal ini, hingga terdapat indikasi awal perbaikan tingkat inflasi.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Inflasi pada 2022 di Kisaran 2-4%
Menurut Perry, kondisi tersebut mungkin terjadi pada awal tahun depan. Diketahui, BI memproyeksikan tingkat inflasi pada kisaran 3% plus minus 1% atau 2-4%.
“Kebijakan suku bunga rendah akan kami pertahankan, sampai terdapat indikasi awal perbaikan inflasi, yang kemungkinan baru terjadi di awal tahun depan,” pungkasnya.(OL-11)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07% ke posisi 7.103,06.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved