Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Kontribusi Perempuan di E-Commerce ASEAN Bisa Capai US$280 Miliar

Fetry Wuryasti
27/5/2021 16:19
Kontribusi Perempuan di E-Commerce ASEAN Bisa Capai US$280 Miliar
Ilustrasi sejumlah pembeli perempuan saat mencari baju Lebaran di pasar tradisional.(Antara)

PASAR e-commerce Asia Tenggara berpotensi tumbuh hingga lebih dari US$280 miliar pada 2025-2030. Itu menurut laporan hasil riset International Finance Corporation (IFC), dengan menggunakan data dari perusahaan e-commerce Lazada.

Pertumbuhan ini dapat diraih dengan menambah jumlah perempuan yang berjualan di platform online. Serta, dengan memberikan dukungan pelatihan dan finansial yang lebih baik.

Laporan yang berjudul Women and e-commerce in Southeast Asia, menunjukkan bahwa pandemi covid-19 telah meningkatkan percepatan pertumbuhan e-commerce dan wirausaha digital di Asia Tenggara. Pun, terbukti bahwa semakin banyak perempuan yang terjun dalam bisnis digital.

Baca juga: Data Science Mendorong Peningkatan Profit E-commerce

Di lain sisi, laporan ini juga menyebutkan bahwa banyak yang bisa dilakukan untuk mendukung wirausaha perempuan. Serta, membantu kalangan perempuan dalam mengatasi tantangan di sektor e-commerce.

Misalnya, platform marketplace e-commerce memiliki posisi yang sangat baik untuk menyasar bisnis yang dimiliki perempuan. Mereka dapat diberikan pelatihan dan mendorong partisipasi dalam segmen bernilai lebih tinggi, seperti elektronik.

Perempuan juga bisa memperkuat bisnis dengan memanfaatkan penawaran fintech, yang mulai banyak bermunculan. Misalnya, pinjaman dalam platform, di mana perempuan memiliki akses yang jauh lebih rendah daripada laki-laki.

“E-commerce di Asia Tenggara sedang berkembang pesat. Sejak 2015, pasar sudah membesar tiga kali lipat. Diperkirakan semakin membesar hingga tiga kali lipatnya lagi," ujar Alfonso Garcia Mora, Vice President for Asia and Pacific IFC, dalam keterangan resmi, Kamis (27/5).

Baca juga: JP Morgan: GoTo Bisa Jadi SuperApp Terdepan RI

"Dalam riset ini, IFC menunjukkan bahwa pertumbuhan bisa lebih tinggi, jika kita berinvestasi pada wirausaha perempuan di platform e-commerce,” imbuhnya.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa setengah dari semua vendor e-commerce aktif di Asia Tenggara adalah perempuan. Namun, mereka cenderung menjalankan bisnis berskala kecil, menonjol dalam segmen dengan persaingan tinggi dan bernilai rendah.

Di Asia Tenggara, e-commerce telah menjadi penyelamat bagi kebutuhan sehari-hari tiap orang. Serta, menjadi poros strategi bisnis yang lumrah untuk vendor dan brand. Tepatnya saat jual-beli offline terdampak oleh pandemi covid-19.(OL-11)
 

 

 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik