Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Isu Nuklir Iran Bikin Harga Minyak Turun 1,1 persen

Mediaindonesia.com
19/5/2021 07:10
Isu Nuklir Iran Bikin Harga Minyak Turun 1,1 persen
Ilustrasi(Antara)

HARGA minyak turun pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB,19/5/2021), tergelincir dari level tertinggi dua bulan. Penurunan ini setelah laporan media mengatakan Amerika Serikat dan Iran telah membuat kemajuan dalam menghidupkan kembali kesepakatan yang membatasi pengembangan senjata nuklir negara anggota OPEC itu, yang akan meningkatkan pasokan minyak mentah.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli, turun 75 sen atau 1,1 persen menjadi menetap di 68,71 dolar AS per barel, setelah sempat terpuruk lebih dari 2 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni, merosot 78 sen atau 1,2 persen, menjadi ditutup pada 65,49 dolar AS per barel.

Harga jatuh karena laporan bahwa duta besar Rusia untuk PBB Mikhail Ulyanov mengatakan kemajuan signifikan telah dibuat, tetapi kerugian berhenti setelah dia mengatakan di Twitter bahwa negosiator membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan kesepakatan.

Jika Amerika Serikat mencabut sanksi terhadap Iran, negara itu dapat meningkatkan pengiriman minyak, menambah pasokan global.

"Itu bisa menempatkan sejumlah besar minyak mentah di pasar, itulah sebabnya kami terus bergerak lebih rendah sekarang," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

Selama sesi, patokan global minyak Brent sempat mencapai 70 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak Maret, terangkat oleh ekspektasi pemulihan permintaan.

Inggris semakin mengurangi pembatasan virus corona pada Senin (17/5/2021) dan Eropa mulai membuka kembali kota dan pantai. Kasus baru di Amerika Serikat juga semakin menurun dan New York mencabut persyaratan masker untuk orang yang divaksinasi.

"Kisah pemulihan permintaan minyak mentah selama paruh kedua tahun ini masih mendukung harga minyak yang jauh lebih tinggi pada akhir tahun, dengan berita Iran ini kemungkinan memangkas beberapa dolar dari target akhir tahun sebagian besar analis," kata Edward Moya, analis pasar senior di pialang berjangka OANDA.

Kemajuan Eropa dan AS dalam pertempuran melawan pandemi kontras dengan situasi di Asia, yang membatasi reli minyak.

Singapura dan Taiwan telah menerapkan kembali langkah-langkah penguncian dan India telah mengalami penurunan permintaan bahan bakar setelah memberlakukan pembatasan untuk mengekang infeksi.

Sementara itu, Badan Informasi Energi AS akan merilis laporan status minyak mingguannya pada Rabu waktu setempat.(Ant/OL-13)

Baca Juga: Harga Emas Kembali Naik Didorong Melemahnya Dolar



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya