SAAT meninjau Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pergerakan angkutan logistik (program tol laut) mengalami peningkatan cukup tinggi dalam satu bulan terakhir hingga 70%.
“Tidak hanya angkutan tol laut menuju Indonesia Timur saja yang mengalami kenaikan, tingkat keterisian angkutan balik dari Indonesia Timur menuju Barat yang selama ini belum optimal, mengalami kenaikan hingga 30%,” jelas Budi dalam keterangan resmi, Selasa (11/5).
Baca juga: Polisi Kewalahan Hambat Animo Pemudik, Volumenya Luar Biasa
Kenaikan angkutan logistik melalui sektor laut juga terjadi untuk angkutan logistik internasional, yakni sebesar 6%. Adapun data itu dibandingkan awal 2020 atau sebelum pandemi covid-19.
“Kita tahu bahwa angkutan logistik ini sangat penting untuk memberikan suatu ruang bagi pertumbuhan ekonomi untuk menjadi lebih baik,” imbuh Budi.
Berdasarakan data Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, pelaksanaan program tol laut mengalami peningkatan yang signifikan sejak direalisasikan pada 2016. Hingga 2021, jumlah pelabuhan singgah tol laut bertambah menjadi 103 titik, dari sebelumnya 31 titik pada 2016.
Baca juga: 1,2 Juta Orang telah Tinggalkan Jakarta
Begitu juga jumlah armada kapal yang meningkat dari 6 kapal pada 2016 menjadi 30 kapal pada 2021. Adapun jumlah trayek meningkat dari 6 trayek menjadi 30 trayek pada 2021.
Di lain sisi, kenaikan angkutan logistik berbanding terbalik dengan jumlah penumpang di berbagai moda transportasi. Saat berkunjung ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Budi mengungkapkan ada penurunan drastis jumlah penumpang bandara hinggga 90%.(OL-11)