Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Gandeng Swasta, Pemerintah Percepat Target Nol Emisi Karbon

Insi Nantika Jelita
03/5/2021 13:55
Gandeng Swasta, Pemerintah Percepat Target Nol Emisi Karbon
Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, beberapa waktu lalu.(Antara/Ahmad Subaidi.)

PEMERINTAH melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama K/L lain berupaya agar Indonesia dapat mempercepat target net zero emission atau nol emisi karbon. Salah satu caranya menggandeng sektor swasta dalam rangka peningkatan bauran energi baru terbarukan (EBT).

Pada (22/4), Kemenko Marves, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), bersama Pemprov Kalimantan Utara dan Pemprov Papua melakukan Joint Statement of Intent dengan dua perusahaan swasta yakni PT Adaro Energy Tbk dan Fortescue Future Industries Pty Ltd (FFI) sebagai investor dari Australia.

"Kami percaya bahwa dengan dukungan sektor swasta yang kuat, seperti dari Adaro sebagai eksportir batu bara dan Fortescue sebagai investor energi terbarukan, dapat mendukung Indonesia mencapai target net zero emission lebih cepat," terang Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi dalam keterangannya, Senin (3/5).

 

Sebelumnya pada 4 September 2020, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melakukan akta perjanjian kerja sama dengan Fortescue Future Industries Pty Ltd (FFI) yang merupakan anak perusahaan Fortescue Metals Group Ltd (Fortescue) di bidang pengembangan industri energi hijau. Luhut menuturkan, perjanjian ini merupakan kesepakatan awal untuk mengembangkan kekuatan energi terbarukan Indonesia dan untuk mendorong industri hijau.

Pemerintah meyakini sumber daya energi terbarukan Indonesia dapat secara ekonomis memasok kebutuhan energi dan industri di Indonesia asal dikembangkan dengan cepat dan dalam skala yang memadai untuk memenuhi kebutuhan energi yang berlimpah, murah, dan tidak mengandung polusi.

Kemenko Marves menjelaskan, hingga saat ini, beberapa negara di dunia terus melakukan gerakan secara proaktif untuk menuju emisi nol bersih. Hal ini dibuktikan dengan komitmen beberapa negara besar seperti Jepang untuk menurunkan emisi sebesar 46%, Amerika Serikat sebesar 50%, dan Uni Eropa sebesar 55%. Semua ditargetkan pada 2030.

Indonesia sendiri telah menetapkan target karbon netral atau nol emisi bersih pada 2060 atau lebih cepat. Ini tergantung pada ketersediaan dukungan internasional untuk keuangan dan transfer teknologi. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya