Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Digitalisasi Dongkrak Transaksi Produk Halal Selama Pandemi

Emir Chairullah
28/4/2021 12:56
Digitalisasi Dongkrak Transaksi Produk Halal Selama Pandemi
Ilustrasi produk halal(ANTARA FOTO/Budi Candra)

SITUASI pandemi covid-19 ternyata membuat akselerasi transaksi produk halal melalui perdagangan elektronik (e-commerce marketplace). Data Bank Indonesia mencatat nominal transaksi produk halal melalui perdagangan elektronik justru mengalami peningkatan cukup signifkan selama pandemi.

“Selama Mei sampai Desember 2020 (transaksi produk halal) secara kumulatif tumbuh 49,52% dibanding periode yang sama pada 2019,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam web seminar ekonomi syariah, Rabu (28/4).

Ma’ruf menyebutkan, peningkatan transaksi produk halal ini terutama terjadi pada masa pembatasan arus mudik dan pengurangan hari libur sepanjang Hari Raya Idul Fitri 1441 H.

“Pada Mei 2020 bertepatan dengan pembatasan arus mudik dan pengurangan hari libur sepanjang Hari Raya Idul Fitri 1441 H, justru terjadi lonjakan transaksi produk halal melalui e-commerce marketplace hingga tumbuh 7,25% (yoy),” ungkapnya

Disebutkan, produk halal yang mendominasi transaksi adalah produk fesyen dengan pangsa mencapai 86,63% dari total nominal transaksi melalui e-commerce marketplace.

Digitalisasi juga terjadi pada metode pembayaran yang digunakan oleh masyarakat selama pandemi. Selama 2020, metode pembayaran transaksi produk halal di e-commerce marketplace didominasi oleh uang elektronik dan transfer bank, masing-masing sebesar 42,10% dan 23,08% dari pangsa.

Baca juga:  BPJPH Digandeng Kemendag untuk Dorong Ekspor Produk Halal

Disebutkan, tingginya animo masyarakat terhadap produk halal memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Walaupun ekonomi syariah Indonesia pada 2020 masih mengalami kontraksi hingga 1,72% (yoy), kinerjanya masih lebih baik dibandingkan kontraksi ekonomi nasional yang mencapai -2,07%.

“Kinerja ekonomi syariah di masa pandemi didorong oleh beberapa sektor prioritas dalam rantai nilai halal, terutama sektor pertanian dan makanan halal yang masih tumbuh positif. Sektor yang paling terdampak yaitu pariwisata ramah muslim. Adapun sektor fesyen juga terpukul, meski cukup ditopang penjualan secara online,” ujarnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik