Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Tata Kelola SDM Disebut Krusial untuk Tingkatkan Kualitas Layanan BPJS Kesehatan

Putri Rosmalia Octaviyani
15/8/2025 14:41
Tata Kelola SDM Disebut Krusial untuk Tingkatkan Kualitas Layanan BPJS Kesehatan
DIREKTUR SDM dan Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal Abdullah.(Dok. Pribadi)

DIREKTUR SDM dan Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal Abdullah, mengatakan, upaya untuk meningkatkan layanan BPJS Kesehatan tidak bisa jika hanya mengandalkan teknologi. Ia menegaskan, tata kelola SDM yang tepat juga menjadi hal yang sangat penting untuk terus dilakukan.

Hal itu diungkapkan Andi dalam 52nd ARTDO International World Conference 2025 yang digelar di Penang, Malaysia pada 27–29 Juli 2025 lalu. Konferensi itu dihadiri oleh lebih dari 250 praktisi, akademisi, dan pemimpin organisasi dari 20 negara. Pada kesempatan itu, Andi Afdal hadir sebagai pembicara undangan dengan topik Sustaining Business Excellence Through Talentship.

Paparan Andi Afdal menyoroti bagaimana BPJS Kesehatan, sebagai pengelola sistem jaminan kesehatan terbesar di dunia dengan 280 juta peserta, membangun keunggulan organisasi melalui tata kelola SDM yang berlandaskan nilai, penguatan budaya kerja, dan transformasi digital. Ia menegaskan bahwa pelayanan berkualitas tidak hanya bergantung pada sistem dan teknologi, tetapi juga pada konsistensi penerapan nilai-nilai organisasi.

“Mengelola sumber daya manusia di lembaga sebesar BPJS Kesehatan menuntut lebih dari keterampilan teknis. Dibutuhkan talentship yang memberi arah, coaching yang membentuk budaya pembelajaran, dan kepemimpinan digital yang mengintegrasikan inovasi dengan pelayanan,” kata Andi dalam keterangan tertulis, Jumat, (15/8).

Ia mengatakan, semua itu berakar pada nilai-nilai yang diterapkan dengan baik. Di BPJS Kesehatan Tata Nilai Inisiatif, yakni Integritas, Kolaborasi, Pelayanan Prima, dan Inovatif.

Salah satu strategi utamanya adalah program Exellent (Exponential Talentship), yang mencakup rekrutmen berbasis kompetensi, pembinaan berjenjang, serta platform pembelajaran digital Smart Corpu. Program ini memungkinkan setiap pegawai mengakses materi pembelajaran, mengikuti pelatihan daring, dan berkolaborasi lintas unit tanpa hambatan jarak dan waktu.

Meskipun begitu, dikatakan Andi, transformasi digital tetap menjadi pilar penting, dengan penguatan kompetensi digital pegawai untuk mempercepat adaptasi terhadap inovasi layanan. Tujuannya adalah membangun pengalaman kerja yang humanis, di mana teknologi digunakan untuk mendukung interaksi yang lebih personal dan solutif bagi peserta.

Dalam paparannya, Andi Afdal juga menyoroti kekuatan demografis SDM BPJS Kesehatan yang menjadi motor penggerak organisasi. Saat ini, 36,43% Duta BPJSKes berasal dari generasi Z dan 55,71% dari generasi milenial, merepresentasikan energi muda yang adaptif dan inovatif.

Dengan dukungan 526 kantor di seluruh Indonesia, 88,62% Duta BPJSKes tersebar hingga pelosok daerah, sementara hanya 11,38% yang bertugas di kantor pusat. Komposisi ini menjadi modal strategis untuk memastikan layanan JKN menjangkau seluruh lapisan masyarakat.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya