Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Membaiknya Indeks Manufaktur Jadi Momentum Pemulihan Ekonomi

M. Ilham Ramadhan Avisena
01/4/2021 16:58
Membaiknya Indeks Manufaktur Jadi Momentum Pemulihan Ekonomi
Ilustrasi pekerja mengecek masker bedah yang diproduksi.(Antara)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut naiknya Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia ke level 53,2 pada Maret 2021 dijadikan momentum pemulihan ekonomi nasional. 

Oleh karena itu, pemerintah akan berupaya mempertahankan dan mendorong perbaikan indikator perekonomian tersebut.

“Indeks PMI ini menunjukkan pemulihan ekonomi yang semakin terakselerasi sejaki awal 2021. Momentum ini harus terus kita jaga, agar pemulihan ekonomi nasional setelah pandemi semakin cepat,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Kamis (1/4).

Baca juga: Indeks Manufaktur RI Capai Rekor Tertinggi dalam Satu Dekade

Level PMI manufaktur Indonesia tidak hanya menandakan industri pengolahan nasional yang siap ekspansi, namun juga menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Airlangga menilai capaian itu menunjukkan perbaikan signifikan pada kondisi bisnis di Tanah Air. Tepatnya, setelah PMI manufaktur sempat turun di level 50,9 pada Februari 2021.

Untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi pada tahun ini, pemerintah akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi covid-19. Khususnya, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dari sisi konsumsi hingga investasi. 

Pemerintah meyakini ekonomi akan berbalik positif pada tahun ini, karena telah menggulirkan sejumlah program pemulihan sejak 2020 lalu. Adapun fokus pemerintah pada 2021 ialah memberikan stimulus untuk belanja masyarakat. Mengingat, konsumsi masyarakat berkontribusi 57,7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 

Baca juga: Survei: Masyarakat Optimistis Ekonomi Membaik Setahun Mendatang

Pada tahun ini, pemerintah telah merelaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas sektor properti. Sebelumnya, pemerintah juga memberikan stimulus berupa relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk pembelian mobil baru, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 705 untuk mobil bermesin 1.500 cc dan 2.500 cc.

“Pemberian insentif PPnBM untuk Kendaraan Bermotor dan insentif PPN untuk sektor perumahan, bisa berkontribusi cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, melalui multiplier effect-nya,” pungkas Airlangga.

PMI merupakan indikator ekonomi yang dibuat melalui survei terhadap sejumlah purchasing manager di berbagai sektor bisnis. Posisi indeks manufaktur Indonesia yang tinggi menunjukkan pembelanjaan yang juga tinggi terhadap barang modal dan bahan baku. Sehingga, mengindikasikan peningkatan produksi manufaktur.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya