Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

KKP akan Bangun Sentra Budidaya Lobster di Lombok

Insi Nantika Jelita
29/3/2021 21:20
KKP akan Bangun Sentra Budidaya Lobster di Lombok
Ilustrasi lobster(Antara)

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) bakal membangun sentra atau industri budidaya lobster skala nasional di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam menindaklanjuti amanat Presiden Joko Widodo agar sub dapat menggenjot produksi tersebut.

Guna penyiapannya, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menyatakan, pihaknya segera menyusun desain pengembangannya.

"Instruksi Pak Menteri (Sakti Wahyu Trenggono) jelas berkomitmen untuk kembangkan industri budidaya lobster nasional. Bersama Pemerintah Daerah Lombok Timur sepakat untuk saling bersinergi sesuai tugas dan kewenangan kita masing-masing," kata Slamet dalam keterangannya, Senin (29/3).

Slamet menjelaskan nota kesepakatan tersebut meliputi kawasan pengembangan di Teluk Telong-Elong dan Teluk Ekas. Adapun ruang lingkupnya yakni sinkronisasi program pembangunan kampung lobster, peningkatan produksi komoditas lobster di Kawasan Telong Elong dan Kawasan Ekas.

Lalu, pengembangan dan penerapan teknologi perikanan budidaya, pemberdayaan masyarakat di bidang perikanan budidaya dan pertukaran data dan informasi.

Penetapan kawasan pengembangan kampung lobster tersebut, menurut Slamet telah mengacu pada Peraturan Daerah Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi NTB.

Ia mengatakan perairan Lombok sangat strategis karena ada dua zona yang saling mendukung yakni zona tangkap benih lobster (benur) seperti di Teluk Awang-Lombok Tengah dan zona budidaya antara lain di Lombok Timur meliputi Teluk Jukung, Teluk Ekas dan Teluk Seriweh Timur.

"Perairan Lombok ini sangat strategis benih lobster yang melimpah. Ada fenomena sink population inilah yang mesti kita manfaatkan secara mandiri. Tentu catatannya pemanfaatan yang tidak ekspolitatif dan searah, tapi mesti terukur untuk jamin keseimbangan siklus di alam," imbuhnya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik