Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
MENGGUNAKAN kode saham BEBS, produsen beton PT Berkah Beton Sadaya (BBS) Tbk mengalami dinamisasi yang cukup menarik. Saham BEBS sempat terkoreksi, tetapi dalam waktu singkat mampu rebound dan kembali berada di posisi Auto Rejection Atas (ARA).
Berdasarkan data Radient Technologies Inc (RTI), saham BEBS diperdagangkan pada Kamis (25/3) sebanyak 9.799 kali dengan volume 75,39 juta lembar dengan nilai transaksi harian mencapai Rp38,77 miliar.
Dilaporkan saham BEBS di efek syariah juga sempat terkoreksi selama tiga hari berturut-turut. Catatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdangan Senin (22/3) menunjukkan BEBS mengalami koreksi turun Rp40 atau 6,78% ke Rp550. Hingga Rabu (24/3) BEBS berada di harga terendah Rp448.
Namun tak lama, saham BEBS rebound dan kembali berada di posisi ARA. Perdagangan saham pada Kamis (25/3) berdasarkan data RTI, saham BEBS menguat Rp120 atau 25% ke Rp600. Saham BEBS diperdagangkan sebanyak 9,799 kali dengan volume 75,39 juta lembar dengan nilai transaksi harian mencapai Rp38,77 miliar.
"Lonjakan yang signifikan itu menunjukkan emiten BEBS sangat dinamis di bursa saham. Tentu ini akan menjadi catatan yang penting untuk kembali membangun kepercayaan para investor," ujar Hasan Muldhani, Direktur Utama PT BBS, dalam keterangannya, Kamis (25/3).
Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas
Dinamisasi saham tidak hanya terjadi di saham BEBS yang baru melantai di pasar bursa, tapi juga dialami saham di banyak emiten lain yang merupakan pemain lama. Dinamisasi itu dipengaruhi oleh kondisi pandemi covid-19 sehingga trust value masyarakat pasar saham masih labil terutama di saham-saham baru.
Sebagai pemain baru, BEBS terus membangun kepercayaan para investor di bursa saham. Salah satunya adalah dengan menggenjot produktivitas dengan pengadaan investasi fasilitas produksi dan suplai bahan baku.
Baru-baru ini BBS juga telah melakukan aksi konsolidasi rekanan dengan menandatangani kontrak suplai batu dan pasir senilai Rp416 M. Kontrak kerja sama melibatkan rekanan dua perusahaan yakni PT Sinar Pasogit Quarry (SPQ) dan PT Rimba Jaya Semesta (RJS).
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh direktur masing-masing dan GM perusahaan di Subang, Jawa Barat, Jumat (19/3) lalu. Penandatanganan kontrak pertama antara BBS dan SPQ meliputi kewajiban rekanan untuk mensuplai pasir cor sebanyak 1.800.000 m³ senilai Rp306 M selama 5 tahun ke depan.
Sedangkan penandatanganan kontrak kedua dengan RJS Semesta menyangkut suplai batu split sebesar 1.000.000 m³ senilai Rp110 M untuk kurun waktu yang sama.
Seperti diberitakan, BBS telah memutuskan untuk go publik. Emiten yang bergerak di bidang industri, konstruksi, perdagangan besar, dan penggalian itu sudah masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BEBS. Per 25 Februari 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah resmi menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner terkait dengan penetapan efek syariah nomor KEP-08/D.04/2021. (RO/S-2)
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Konflik Iran-Israel berpotensi membawa dampak langsung ke pasar keuangan global, termasuk ke pasar saham Indonesia. Kemarin IHSG terkoreksi 1,74%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07% ke posisi 7.103,06.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved