Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENGGUNAKAN kode saham BEBS, produsen beton PT Berkah Beton Sadaya (BBS) Tbk mengalami dinamisasi yang cukup menarik. Saham BEBS sempat terkoreksi, tetapi dalam waktu singkat mampu rebound dan kembali berada di posisi Auto Rejection Atas (ARA).
Berdasarkan data Radient Technologies Inc (RTI), saham BEBS diperdagangkan pada Kamis (25/3) sebanyak 9.799 kali dengan volume 75,39 juta lembar dengan nilai transaksi harian mencapai Rp38,77 miliar.
Dilaporkan saham BEBS di efek syariah juga sempat terkoreksi selama tiga hari berturut-turut. Catatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdangan Senin (22/3) menunjukkan BEBS mengalami koreksi turun Rp40 atau 6,78% ke Rp550. Hingga Rabu (24/3) BEBS berada di harga terendah Rp448.
Namun tak lama, saham BEBS rebound dan kembali berada di posisi ARA. Perdagangan saham pada Kamis (25/3) berdasarkan data RTI, saham BEBS menguat Rp120 atau 25% ke Rp600. Saham BEBS diperdagangkan sebanyak 9,799 kali dengan volume 75,39 juta lembar dengan nilai transaksi harian mencapai Rp38,77 miliar.
"Lonjakan yang signifikan itu menunjukkan emiten BEBS sangat dinamis di bursa saham. Tentu ini akan menjadi catatan yang penting untuk kembali membangun kepercayaan para investor," ujar Hasan Muldhani, Direktur Utama PT BBS, dalam keterangannya, Kamis (25/3).
Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas
Dinamisasi saham tidak hanya terjadi di saham BEBS yang baru melantai di pasar bursa, tapi juga dialami saham di banyak emiten lain yang merupakan pemain lama. Dinamisasi itu dipengaruhi oleh kondisi pandemi covid-19 sehingga trust value masyarakat pasar saham masih labil terutama di saham-saham baru.
Sebagai pemain baru, BEBS terus membangun kepercayaan para investor di bursa saham. Salah satunya adalah dengan menggenjot produktivitas dengan pengadaan investasi fasilitas produksi dan suplai bahan baku.
Baru-baru ini BBS juga telah melakukan aksi konsolidasi rekanan dengan menandatangani kontrak suplai batu dan pasir senilai Rp416 M. Kontrak kerja sama melibatkan rekanan dua perusahaan yakni PT Sinar Pasogit Quarry (SPQ) dan PT Rimba Jaya Semesta (RJS).
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh direktur masing-masing dan GM perusahaan di Subang, Jawa Barat, Jumat (19/3) lalu. Penandatanganan kontrak pertama antara BBS dan SPQ meliputi kewajiban rekanan untuk mensuplai pasir cor sebanyak 1.800.000 m³ senilai Rp306 M selama 5 tahun ke depan.
Sedangkan penandatanganan kontrak kedua dengan RJS Semesta menyangkut suplai batu split sebesar 1.000.000 m³ senilai Rp110 M untuk kurun waktu yang sama.
Seperti diberitakan, BBS telah memutuskan untuk go publik. Emiten yang bergerak di bidang industri, konstruksi, perdagangan besar, dan penggalian itu sudah masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BEBS. Per 25 Februari 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah resmi menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner terkait dengan penetapan efek syariah nomor KEP-08/D.04/2021. (RO/S-2)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
Tidak hanya pelaku usaha, kini banyak investor Indonesia dari kalangan muda hingga profesional mulai terjun ke berbagai instrumen investasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved