MENTERI Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mendukung Tapanuli Tengah dan Sibolga, Sumatera Utara sebagai roda penggerak industri perikanan.
Pasalnya, sebagai wilayah yang didominasi oleh garis pantai, masyarakat Tapanuli Tengah dan Sibolga bergantung pada hasil sumber daya kelautan dan perikanan.
Dalam pertemuan Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad dengan Menteri KKP, Senin (22/3) menjelaskan, terdapat 30 ribu nelayan pribumi dari Sibolga yang masih aktif melaut hingga kini.
Dia menyebut, salah satu kebutuhan dalam melakukan pengembangan tersebut adalah kebutuhan cold storage untuk menyimpan hasil tangkap sebelum dipasarkan.
“Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan. Salah satunya adalah kesulitan yang tengah dialami oleh pelaku home industry. Hal ini disebabkan kurangnya fasilitas cold storage dan pengering ikan di tempat kami,” ucap Bakhtiar dalam keterangan pers KKP, Selasa (23/3).
Menanggapi hal tersebut, Trenggono meminta jajarannya untuk memastikan pengecekan di lapangan, melakukan pembinaan kepada nelayan, serta penggalian potensi yang ada di wilayah tersebut.
Selain itu Menteri KKP ingin Tapanuli Tengah dapat menjadi roda penggerak industri perikanan dan Sibolga yang bertugas memperkuat pemasarannya.
Trenggono juga menyampaikan beberapa desain program yang sedang dijalankan dan menjadi fokus utama KKP hingga tahun 2024.
Seperti, peningkatan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari sub-sektor perikanan tangkap, pengembangan perikanan budidaya
"Di mana salah satu caranya adalah melalui perikanan tangkap, dan perikanan budidaya. Sehingga Pemda juga harus mendukung hal tersebut, termasuk Tapanuli Tengah dan Sibolga," pungkasnya. (OL-8)