Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
DALAM beberapa tahun terakhir, industri perkebunan kelapa sawit sempat menghadapi tantangan berat seiring harga CPO (crude palm oil) dunia yang kurang kondusif ditambah dampak pandemi covid-19. Meski demikian, manajemen Mentari Group melihat perlahan-lahan bisnis sawit makin membaik, setidaknya tercermin dari harga CPO yang di awal tahun ini lebih kondusif dipicu sejumlah faktor domestik maupun dorongan harga CPO di pasar global.
Di pasar domestik, misalnya, pemerintah sedang intensif mendorong peningkatan konsumsi biodiesel yang hal itu diyakini berdampak pada membaiknya permintaan produk sawit di dalam negeri. "Kami di Mentari Group sangat optimistis prospek bisnis sawit di 2021 dan 2022 akan semakin cerah. Kami akan ekspansi dengan memperluas area penanaman, membuka pabrik sawit baru, dan mengembangkan bisnis logistik sebagai sektor pendukung," jelas Harry Poetranto, Direktur Utama Divisi Sawit Mentari Group, dalam keterangan resminya, Minggu (21/3).
Tren membaiknya harga CPO dunia sejatinya juga seiring dengan harga minyak nabati lain di pasar global. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) melaporkan indeks harga minyak nabati di Februari, misalnya, berada di rata-rata 147,4 poin. Indeks tersebut naik 8,6 poin (atau 6,2%) dari Januari dan menandai level tertinggi sejak April 2012. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi produksi CPO di Indonesia tahun ini setidaknya akan naik 3,5% (yoy) menjadi 49 juta ton dari realisasi tahun lalu yang hanya sebanyak 47,4 juta ton.
Mentari Group termasuk pemain baru yang tumbuh pesat di bisnis perkebunan kelapa sawit. Grup ini mulai menggarap bisnis sawit sejak 2014 dengan mendirikan pabrik pengolahan TBS pertama di Selensen, Riau. Sejak itu Mentari Group terus melakukan akuisisi kebun-kebun dan perbaikan produktivitasnya. Saat ini Mentari Group mengelola perkebunan sawit di Riau, Jambi, dan Kalimantan Tengah dengan luas tertanam (planted area) tak kurang dari 26,8 ribu hektare.
Selain itu perusahaan mengoperasikan tiga pabrik kelapa sawit (PKS) menengah masing-masing dengan kapasitas 60 ton TBS/jam. Tahun ini Mentari Group menargetkan produksi 144 ribu ton CPO. "Masih ada banyak ruang pengembangan usaha yang bisa dilakukan tahun ini. Contohnya ada salah satu kebun kita yang jarak ke pabrik pengolahan terlalu jauh. Kami berencana membangun pabrik baru di sana agar lebih efisien sekaligus untuk mencari tambahan pasokan (sourcing) buah sawit dari petani sawit sekitarnya," tutur Harry Poetranto.
Mentari Group awalnya bergerak di bidang trading komoditas seperti gula, molases, dan beberapa produk hasil pertanian yang kemudian ekspansi ke bisnis hulu sawit. Mentari Group pun mengelola bisnis transportasi dan logistik guna menopang bisnis perdagangan dan perkebunan sawit melalui dua anak usahanya yang lain. "Kami akan meningkatkan sinergi antarunit bisnis untuk memperkuat value chain dan segera menggandeng mitra investor yang punya visi sama untuk memperkuat pertumbuhan," ucap Harry.
Ke depan manajemen Mentari Group yakin prospek bisnis sawit akan semakin positif seiring peningkatan konsumsi biodiesel di dalam negeri sebagai imbas positif dari program B30 yang digalakkan pemerintah. Selain dorongan dari pasar domestik, permintaan pasar global juga cenderung membaik sehingga akan meningkatkan volume ekspor dan harga minyak sawit nasional.
Dua tahun terakhir penuh tantangan bagi Mentari Group, antara lain disebabkan harga komoditas sawit yang saat itu belum kondusif. Tak heran, saat itu ada salah satu anak usaha Mentari Group, yaitu PT Mentari Agung Jaya Usaha, yang mengalami kesulitan untuk melakukan pembayaran cicilan ke beberapa krediturnya hingga kemudian menjadi sengketa di pengadilan. Beruntungnya mitra-mitra tersebut kemudian bersedia berdamai dan setuju untuk mengakhiri perselisihan di pengadilan (homologasi) sebagaimana tertuang dalam keputusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang sudah disahkan pada 31 Maret 2020. Dengan demikian persoalan hukumnya sudah selesai. (RO/OL-14)
RENCANA penguatan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Rusia di sektor minyak kelapa sawit (CPO), pupuk, dan daging dinilai menjanjikan.
dua kriteria sumber daya alam yang berpotensi dimanfaatkan untuk pendanaan Indonesia mendapai Net Zero Emission pada 2060.
Kejagung menyita uang ganti rugi dari lima korporasi di bawah naungan Wilmar Group sebesar Rp11,8 triliun. Uang itu bisakah ditempatkan dalam deposito yang keuntungannya untuk negara?
Menkopolhukam Budi Gunawan mengatakan keberhasilan penyitaan Rp11,8 triliun dari Wilmar kasus ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil) oleh Kejagung memperkuat pemerintahan yang bersih
Di tengah permintaan pasar yang terus meningkat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, pertumbuhan produksi kelapa sawit dalam lima tahun terakhir justru stagnan.
Lebih dari 300 ekshibitor dari 30 negara hadir dan memberikan solusi teknologi terbaru dalam menjawab tantangan yang ada dalam industri minyak kelapa sawit.
PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang terjadi pada Kamis, (15/5), di Desa Kaligedang, Bondowoso, Jawa Timur.
BAKN DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PTPN I Regional 2. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai dukungan terhadap keberlanjutan program strategis Tanam Sejuta Pohon.
Di Kabupaten Batang, kopi tidak sekedar kenikmatan sajian minuman khas tetapi kini telah berkembang menjadi sebuah wahana wisata yang menarik perhatian pelancong.
Proyek ini juga mencakup pengembangan ekosistem perkebunan kelapa organik seluas 20 ribu hektare.
Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menyoroti ketidakjelasan manfaat nilai karbon yang diterima oleh daerah. Masih ada kebingungan mengenai realisasi dana karbon bagi daerah,
Pada 2024, sebanyak 331 mahasiswa ITSI berhasil menyelesaikan studi. Dari jumlah tersebut, 53 lulusan telah diterima bekerja di perusahaan perkebunan,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved