Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
ADA tantangan jangka pendek, menengah dan panjang dalam mengelola keuangan negara, khususnya di masa pandemi covid-19. Oleh karenanya, tanggung jawab terkait tugas yang diemban perlu menjadi perhatian serius.
"Kita ingin semua memahami berbagai tantangan dan sekaligus tanggung jawab yang harus diemban di lingkungan Kemenkeu," tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai melantik pejabat eselon I Kemenkeu, Jumat (12/3). Dalam jangka pendek, kata Sri Mulyani, ialah pandemi covid-19 yang masih merebak.
Meski program vaksinasi telah bergulir, kewaspadaan tetap harus diutamakan agar tidak tertular virus tersebut. Terlebih di Indonesia telah ditemukan varian baru dari covid-19 yakni B117. Karenanya penerapan protokol kesehatan menjadi penting dilakukan dan disampaikan ke tiap unit pegawai Kemenkeu.
Pada jangka menengah, tambah Sri Mulyani, ialah tantangan untuk melakukan konsolidasi fiskal seperti yang diamanatkan dalam UU Nomor 2 Tahun 2020. APBN telah dibuat menjadi fleksibel untuk menangani pandemi dan dibutuhkan konsolidasi agar kesehatan instrumen fiskal tetap terjaga.
"APBN kita dihadapkan dua tugas utama yang sangat sulit, membantu dan melindungi perekonomian Indonesia serta masyarakat Indonesia. Di sisi lain kita harus mulai menjaga kesehatan APBN dalam jangka menengah. Ini merupakan tugas yang saling berlawanan tetapi harus dilaksanakan secara seimbang, tepat waktu, dan tepat ukuran," jelasnya.
Sedangkan pada jangka panjang, imbub Sri Mulyani, merujuk Global Risk Report 2021 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), berbagai risiko telah diidentifikasi dan harus dimitigasi para amtenar Kemenkeu. Di laporan itu, dalam jangka 3 hingga 5 tahun ke depan akan muncul risiko asset bubble, ketidakseimbangan harga-harga, persoalan komoditas, krisis utang, hingga risiko geopolitik pascapandemi.
"Ini adalah sebagian konsekusensi kebijakan yang diambil untuk menghadapi pandemi covid-19. Setiap langkah kebijakan tidak hanya memberikan manfaat, tapi ada konsekuensi," imbuh Sri Mulyani. "Demikian pula dengan kebijakan yang diambil di sisi APBN atau fiskal bersama-sama lembaga lain dalam menangani covid-19," sambungnya.
Dalam laporan itu pula, kata Sri Mulyani, menyebutkan 5 hingga 10 tahun mendatang akan terjadi risiko seperti dampak perubahan iklim, permasalahan digital, ketimpangan digitalisasi, hingga keamanan teknologi digital. "Dinamika ini merupakan tantangan yang harus terus dilihat dan diwsapdai dan direspon oleh jajaran Kemenkeu," pungkasnya.
Pesan itu ia sampaikan kepada beberapa pejabat eselon I Kemenkeu yang dimutasi pada Jumat (12/3). Perombakan jabatan itu berdasarkan Keputusan Presiden 21/PPA/2021 serta Keputusan Presiden 36/PPA/2021 yang diteken pada 2 Februari 2021 dan 9 Maret 2021.
Adapun pejabat yang dirombak ialah Heru Pambudi yang sebelumnya merupakan Direktur Jenderal Bea dan Cukai menjadi Sekretaris Jenderal Kemenkeu. Lalu Hadiyanto yang semula Sekjen Kemenkeu menjadi Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Kemudian Askolani yang semula Direktur Jenderal Anggaran dipindahtugaskan menjadi Dirjen Bea dan Cukai. Isa Rachmatarwata yang semula Direktur Jenderal Kekayaan Negara dilantik menjadi Dirjen Anggaran.
Selanjutnya ialah Rionald Silaban yang semula merupakan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemenkeu menjadi Dirjen Kekayaan Negara. Kemudian Andin Hadiyanto yang sebelumnya menjabat Dirjen Perbendaharaan menjadi Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemenkeu. (OL-14)
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengeklaim stabilitas sistem keuangan nasional pada triwulan II 2025 tetap terjaga di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemerintah memberikan dukungan pendanaan kepada bank Himbara untuk menyalurkan pinjaman kepada Kopdes Merah Putih.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi penyaluran Dana Desa telah mencapai Rp40,34 triliun per 14 Juli 2025. Jumlah itu setara 58,46% dari pagu Rp69 triliun.
WAKIL Ketua Komisi XI DPR, Dolfie Othniel Frederic, melontarkan kritik tajam kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait belum tercapainya anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menterinya dalam rapat terbatas yang digelar di Jakarta, Selasa (22/7) malam.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan laporan terkait pertanggungjawaban APBN 2024, outlook fiskal 2025, serta penyusunan RAPBN 2026 kepada Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pada lembaganya tidak akan menghambat kinerja anggota parlemen dalam melayani masyarakat.
BADAN Legislasi (Baleg) DPR RI merekomendasikan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijadikan lembaga ad hoc
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Joko Widodo yang porsinya sudah cukup besar dan sebenarnya bisa dilebur menjadi lembaga atau badan.
Hal itu menjadi potret dari ketidakpekaan Presiden Joko Widodo di akhir masa jabatannya.
Said Abullah akui pernah usulkan revisi UU MD3
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy,menjelaskan nilai Rp7.500 belum final dan masih menyaring masukan dari berbagai pihak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved