Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Saham Eropa Turun Menunggu Stimulus Fiskal AS

Mediaindonesia.com
12/2/2021 20:45
Saham Eropa Turun Menunggu Stimulus Fiskal AS
Saham eropa alami penurunan karena investor menunggu stimulus fiskal Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden, Jumat (12/2/2021)(Antara)

STIMULUS fiskal pemerintah Joe Biden yang belum diketahui, membuat saham dunia turun pada Jumat (12/2/2021). Para investor menunggu perkembangan kebijakan stimulus fiskal tersebut.

Saham Eropa jatuh pada awal perdagangan, dengan indeks pan-Eropa STOXX 600 turun 0,2 persen. Indeks DAX Jerman turun 0,7 persen, indeks FTSE 100 Inggris turun 0,35 persen dan indeks CAC 40 Prancis turun 0,3 persen.

Indeks FTSEMIB Italia turun 0,8 persen pada Jumat, dengan imbal hasil obligasi negara itu mendekati rekor terendah.

Pasar di China dan sebagian besar Asia Tenggara tutup pada Jumat untuk perayaan Tahun Baru Imlek. Pasar saham dan obligasi China, pasar valuta asing, dan pasar komoditas berjangka ditutup hingga 17 Februari untuk liburan.

Kontrak berjangka untuk S&P 500 turun 0,12 persen.

Indeks MSCI seluruh negara di dunia, yang melacak saham di 49 negara, turun 0,15 persen pada Jumat, sedikit di bawah rekor tertinggi yang dicapai awal pekan ini.

Investor mempertimbangkan beberapa data ekonomi terbaru hasil dari peningkatan vaksinasi COVID-19 dan peningkatan pengeluaran pemerintah dan berlanjutnya pengeluaran dana murah dari sejumlah bank sentral akan mendorong pertumbuhan ekonomi, dan pada akhirnya akan meningkatkan inflasi.

Investor harus mengikuti informasi-informasi yang ada, memantau perawatan di rumah sakit, stimulus, inflasi, dan volatilitas, kata Mark Haefele, kepala investasi di UBS Global Wealth Management, dalam catatan bulanannya kepada klien.

"Secara keseluruhan, kami mempertahankan pendapat bahwa pasar masih sesuai dengan cakrawala investasi taktis kami," katanya.

"Sementara banyaknya informasi bisa menyebabkan gejolak, tetapi kami pikir hal itu tidak akan menggagalkan penguatan pasar. "

Sebelumnya, indeks MSCI saham di kawasan Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen, diperdagangkan sedikit di bawah rekor tertinggi yang dicapai di hari sebelumnya. Saham Australia kehilangan 0,63 persen. Saham di Tokyo turun 0,14 persen, mundur dari tertinggi 30 tahun.

Di Wall Street pada Kamis, Nasdaq dan S&P 500 masing-masing naik 0,4 persen dan 0,2 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,02 persen.

Harga saham berada di dekat rekor karena investor memperkirakan akan lebih banyak pengeluaran pemerintah, meskipun antusiasme mereda ketika Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa China siap untuk "makan siang kami," meningkatkan kekhawatiran ketegangan baru pada hubungan China-AS.

Klaim pengangguran mingguan AS turun kurang dari yang diharapkan dan harga konsumen inti naik pada kecepatan yang lebih lambat, yang menyebabkan beberapa pedagang mengurangi optimisme mereka tentang prospek ekonomi.(Ant/OL-13)

Baca Juga: Saham London Jatuh karena PDB Inggris 2020 Anjlok



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya