Senin 08 Februari 2021, 12:05 WIB

Diterpa Pandemi, Ini Jurus Accor Group untuk Bertahan

Insi Nantika Jelita | Ekonomi
Diterpa Pandemi, Ini Jurus Accor Group untuk Bertahan

MI/Susanto
Pekerja menyemprotkan disinfektan di Hotel Novotel, Mandalika. Accor Group menerapkan AllSafe untuk hotel dalam jaringannya

 

JARINGAN hotel Accor Group menyatakan, perhatian terbesar selama setahun ini ialah kekhawatiran para pengunjung terkait keamanan soal penularan covid-19.

Senior Vice President Operations and Government Relations, Accor Indonesia & Malaysia Adi Satria menuturkan, pihaknya berupaya bertahan dengan menerapkan ALLSAFE, sebagai sertifikasi standar kebersihan dan persyaratan higienis hotel untuk memberikan jaminan kepada para pengunjung.

Jaringan hotel itu sendiri menaungi Raffles, Swissotel, Pullman, Novotel yang tersebar di Jakarta, Bali, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan lainnya.

"Implementasi ALLSAFE di hotel kami selaras dengan panduan yang diberikan oleh pemerintah seperti sertfikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability)," ungkap Adi dalam keterangannya kepada Media Indonesia.

Selain itu, Adi mengatakan, pihaknya juga berusaha menyelematkan nasib karyawan mereka di tengah ganasnya pandemi. Pada April 2020, jaringan hotel internasional asal Perancis itu dilaporkan membeikan dukungan dana kepada karyawan yang paling rentan terdampak covid-19 sebesar 70 juta euro atau sekitar Rp1,1 triliun.

"Di Indonesia, Accor telah mendukung lebih dari 12.000 staf atau sekitar 88% dari total staf. Kami akan terus memberikan bantuan hingga tahun ini, karena kami menyadari dampaknya masih berlangsung," jelas Adi.

Di satu sisi, Adi menegaskan, Accor Group optimis kegiatan pariwisata akan bangkit di tahun ini. Menurutnya, pemulihan tersebut ditentukan oleh kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

Dia berpendapat, jika pasar domestik berkinerja baik dan program vaksinasi covid-19 berjalan lancar, maka industri hotel di Tanah Air pun diprediksi menggeliat kembali.

"Minat wisatawan domestik untuk mengunjungi destinasi domestik cukup menjanjikan. Kami juga yakin bahwa setelah vaksin didistribusikan, pariwisata akan kembali dengan cepat," pungkas Adi.

Sebelumnya, dalam survei yang dihimpun Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pada September 2020, ditemukan bahwa sekitar 1.033 restoran yang tutup permanen. Data itu diambil terhadap 9.000 lebih restoran di seluruh Indonesia, dengan 4.469 responden.

Angka itu diyakini PHRI akan bertambah terus hingga kisaran 150 restoran yang tutup per bulan, akibat sepinya pengunjung.

"Kami belum menghitung total kerugian yang dialami oleh industri perhotelan, namun dampaknya tentu sangat signifikan. Hotel dan Restoran berada di dalam situasi yang sangat terpuruk," ungkap Ketua Badan Pimpinan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono dalam diskusi virtual, Jumat (5/2). (E-1)

Baca Juga

Dok. Golden Rama

Perjalanan Dinas Meningkat Pascapandemi, Golden Rama Tours & Travel Siapkan Layanan Terintegrasi

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Kamis 08 Juni 2023, 22:52 WIB
Sinergi itu juga diperkuat dengan kemitraan global dengan Egencia yang memiliki jaringan di 70 negara, melayani lebih dari 13.000...
MG Press

Insight Investments Raih Bintang 4 di Ajang Top CSR Award 2023

👤Gana Buana 🕔Kamis 08 Juni 2023, 22:49 WIB
Perusahaan manajer investasi PT Insight Investments Management (Insight) meraih #Star 4 dalam ajang penghargaan Top CSR Award...
Ist

Public Expose, Phapros Fokus Pengembangan Bisnis Inovatif dan Digitalisasi

👤Media Indonesia 🕔Kamis 08 Juni 2023, 22:41 WIB
Direktur Utama PT Phapros Tbk, Hadi Kardoko mengatakan selama tahun 2022 perusahaan berhasil membukukan kinerja finansial dan non finansial...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya