Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk. fokus menyasar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai nasabah utamanya. Itu juga sejalan dengan segmentasi perseroan untuk menyentuh masyarakat Indonesia.
Merujuk data BRI, penyaluran kredit kepada UMKM terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Tercatat, pada 2018 porsi penyaluran kredit untuk UMKM sebesar 76,94% dari total penyaluran kredit. Angka itu naik di 2019 menjadi 79% dan naik menjadi 82,13% di 2020.
"Ini untuk pertama kalinya, sedangkan di corporate plan kami sebenarnya porsi UMKM 80% itu baru kami rencanakan di tahun 2022, maka ini lebih awal 2 tahun untuk mencapai porsi 80% tepatnya 82,13%," jelas Direktur Utama BRI Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI, Selasa (2/2).
Baca Juga: Bangkitkan UMKM, BRI Akselerasi Penyaluran KUR Tahun 2021
Dari capaian yang melampaui ekspektasi itu, perseroan menargetkan porsi penyaluran kredit kepada UMKM akan mencapai 85% di 2024.
Guna mewujudkan target itu, imbuh Sunarso, BRI telah memiliki data berbasis riset yang menunjukkan usaha ultra mikro menjadi yang paling besar membutuhkan pembiayaan.
Dari 62 juta usaha mikro yang ada, hanya 57 juta yang mendapatkan dan membutuhkan akses pembiayaan. Dari total yang mendapatkan dan membutuhkan askes pembiayaan itu, hanya sekitar 15 juta yang dapat menempuh pembiayaan dari lembaga formal.
Sementara 30 juta pelaku usaha hanya bisa menempuh pembiayaan dari lembaga non formal. 5 juta di antaranya mendapatkan pinjaman melalui rentenir, 7 juta meminjam melalui kerabat dan 18 juta pelaku usaha tidak terlayani oleh lembaga pembiayaan formal dan non formal.
"Ini yang menjadi sasaran kita ke depan, ini adalah hasil riset kami supaya nanti kita jelas mau menyasar ke mana. Jadi sasaran kita adalah yang 18 juta tadi yang tidak terlayani dan nanti kalau memberikan dampak yang baik mungkin lebih murah," pungkas Sunarso. (Mir/OL-10)
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Sebanyak Rp3,97 triliun pembiayaan telah disalurkan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Investasi Pemerintah (PIP) pada semester I 2025.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta.
Tiap pelaku UMKM menerima bantuan senilai Rp5 juta dalam bentuk barang, seperti rak display serta komoditas pangan berupa beras, gula, dan minyak goreng.
Asian Food Market ini merupakan wujud nyata untuk mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
MENTERI Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan Program RISE To IPO sebagai solusi pembiayaan alternatif bagi usaha menengah.
Menteri PKP Maruarar Sirait menargetkan penyusunan Peraturan Menteri (Permen) terkait skema dan mekanisme Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor perumahan dapat diselesaikan pada akhir Juli
Data Kementerian UMKM mencatat hingga pertengahan Juni 2025 total penyaluran KUR di wilayah Kalimantan sebesar Rp7,64 trilliun.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp69,8 triliun, atau setara dengan 39,89% dari total alokasi tahunan sebesar Rp175 triliun.
BRI terus memperkuat ekonomi kerakyatan dengan komitmennya dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat
Bantuan akses permodalan KURsus ini menjadi upaya nyata dalam mendukung pengembangan sektor perkebunan.
PT Bank Mandiri menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp12,83 triliun pada kuartal pertama 2025. Angka itu diberikan kepada lebih dari 110.807 debitur di seluruh Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved