Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bank Dunia : Kecepatan Vaksinasi Jadi Penentu Pemulihan Ekonomi

Insi Nantika Jelita
30/1/2021 15:02
Bank Dunia : Kecepatan Vaksinasi Jadi Penentu Pemulihan Ekonomi
Ilustrasi(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

DIREKTUR Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu mengungkapkan, kecepatan suatu negara dalam melakukan vaksinasi covid-19 menjadi salah satu penentu dalam memulihkan perekonomian bangsa.

"Faktor utamanya adalah terkait seberapa cepat negara melakukan vaksinasi terhadap masyarakatnya dan herd immunity itu sekitar 70%," ucap Mari dalam webinar ILUNI UI, Sabtu (30/1).

Namun, menurutnya, jika suatu negara hanya bisa melakukan vaksinasi covid-19 sebesar 10% dari populasi, makan akan mempengaruhi kontraksi di 2021.

Pengadaan vaksin pun disinggung Mari. Ia mengatakan negara-negara maju berbondong mengamankan stok vaksin covid-19 mereka. Permasalahan ini ditambah dengan negara maju tersebut tidak membagikan dosis vaksin kepada negara berkembang.

"Ini big issues dan jadi pembahasan yang sangat kompleks. Tapi, saya rasa hampir semua negara melakukan restriksi untuk vaksin yang diproduksi, agar tidak keluar dari negaranya sampai masyarakat di dalam negaranya itu sudah divaksin," jelas Mantan Menteri Perdagangan Indonesia dari 2004 hingga 2011 itu.

Selain itu Mari juga menekankan pentingnya negara dalam pemulihan ekonomi harus diiringi dengan pemulihan investasi. Dia memprediksi, butuh waktu tiga hingga lima tahun agar ekonomi bangkit.

"Recovery atau pertumbuhan (ekonomi) tidak akan terjadi tanpa investasi. Terlepas dari stimulus fiskal, dan restart ekonomi. Ini adalah pertanyaan untuk seluruh dunia. Bagaimana menumbuhkan investasi, itu adalah pertanyaan besar," pungkasnya.

Terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, pihaknya menargetkan, 70% penerima vaksin akan selesai disuntik dalam waktu 12 bulan.

Sejauh ini, Indonesia diketahui telah berhasil mengamankan pasokan dari empat jenis vaksin yaitu Sinovac untuk 125 juta dosis, Pfizer untuk 50 juta dosis, AstraZeneca serta Novavax yang masing-masing juga diamankan 50 juta dosis.

"Diharapkan dalam waktu 12 bulan bisa seluruh 70 persen dari rakyat Indonesia yang menjadi target, dengan usia di atas 18 tahun memiliki kekebalan karena disuntik vaksin sehingga virus tidak menular ke orang lain," ungkap Budi. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya