Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Presiden Perintahkan Mentan Cari Lahan Khusus Produksi Kedelai

Andhika Prasetyo
11/1/2021 14:15
Presiden Perintahkan Mentan Cari Lahan Khusus Produksi Kedelai
Seorang petani merawat tanaman kacang di lahan pertanian Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.(ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho)

PRESIDEN Joko Widodo menginstruksikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mencari lahan yang luas sebagai pusat lokasi pengembangan kedelai. Upaya tersebut harus dilakukan guna menyudahi persoalan kenaikan harga kedelai yang terus berulang setiap tahun.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Kementerian Pertanian, kebutuhan kedelai di Tanah Air mencapai 2,8 juta ton per tahun. Produksi dalam negeri hanya berkisar 300 ribu-400 ribu per tahun.

Itu berarti ada 2,5 juta ton yang harus didatangkan dari luar negeri. Menurut Jokowi, kedelai bisa tumbuh dengan baik di Indonesia. Hanya, tidak banyak petani yang mau menanamnya.

Hal itu terjadi karena proses penanaman kedelai yang dilakukan dengan skala kecil tidak memiliki nilai ekonomi yang besar. "Karena skalanya kecil, harga pokok produksinya tinggi dan harga jualnya ikut tinggi. Akhirnya tidak bisa bersaing dengan kedelai impor yang lebih murah," ujar Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/1).

Oleh karena itu, satu-satunya cara yang bisa dilakukan yaitu mengembangkan kasawan khusus produksi kedelai. "Kita harus bangun di lahan yang sangat luas. Jangan hanya 10 hektare, 100 hektare, tapi 500 ribu, satu juta hektare cari," tegasnya.

Kepala negara juga berpesan agar Kementerian Pertanian tidak sibuk mengurusi persoalan pupuk, bibit, dan hal-hal yang telah menjadi rutinitas sejak lama.
"Saya tahu itu semua penting tapi kalau bisa menyiapkan lahan yang besar, itu akan menyelesaikan masalah," tandasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya