Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

IHSG bakal Sentuh 6.100 pada Tutup Tahun Ini

Fetry Wuryasti
27/12/2020 16:58
IHSG bakal Sentuh 6.100 pada Tutup Tahun Ini
Ilustrasi( ANTARA/Dhemas Reviyanto)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) diyakini mampu berakhir pada level 6.100 saat akhir tahun nanti. Soalnya, berbagai sentimen dari global mendukung pergerakan positif untuk bursa berbagai negara, termasuk Indonesia.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mendasarkan argumentasinya dari fakta bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasikan vaksin terkini masih ampuh untuk menangani virus korona yang bermutasi. Direktur Eksekutif BioNTech Jerman Ugur Sahin mengatakan vaksin yang dikembangkan bersama Pfizer Amerika Serikat akan tetap bisa bekerja menghadapi jenis baru virus ini.

Di Indonesia, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro juga memperkirakan mutasi virus ini tidak akan berdampak buruk pada efektivitas vaksin tengah dikembangkan oleh banyak produsen di dunia. "Artinya, ini akan meredam kekhawatiran yang pasar yang terjadi di berbagai negara," kata Hans saat dihubungi, Minggu (27/12).

Memang lonjakan kasus dan temuan mutasi virus membuat negara Eropa, seperti Belanda, Jerman, kembali memberlakukan pembatasan sosial (lockdown) hingga 18 Januari 2021.

Alasannya kedua, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunda pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) stimulus darurat virus korona (covid-19). Stimulus ini mencakup bantuan sebesar US$892 miliar atau sekitar Rp12.755 triliun (kurs Rp14.300) yang akan disalurkan dalam bentuk tunjangan pengangguran.

Kabarnya Trump akan menggunakan hak vetonya untuk membatalkan RUU tersebut meski sudah disetujui Kongres. Namun Hans melihat Trump sepertinya tidak akan bertindak lebih jauh, karena masa Kongres pun hanya kurang dari 10 hari. Masa jabatan Trump pun berakhir tidak lama lagi, dan Joe Biden akan mengambil alih.

Lagi pula, jika RUU batal, pemerintah AS kehabisan uang pada 28 Desember. Pasalnya, pemerintah tak lagi memiliki biaya operasional tanpa pendanaan darurat dari RUU tersebut.

Dari progres uji klinis vaksin, diketahui hasil uji klinis Sinovac di Turki memberi hasil efektivitas 91,25%. Ini bisa menjadi sumber optimisme bagi pengguna vaksin Sinovac di negara lain, termasuk Brasil dan Indonesia.

Pembatasan sosial yang diberlakukan oleh pemerintah daerah menjelang libur Natal dan Tahun Baru sepertinya tidak berdampak signifikan terhadap pasar. Masyarakat tampak menjalani kegiatan dengan tingkat keramaian yang sama.

"Karena itu, saya melihat IHSG meski hanya dalam tiga hari perdagangan besok, akan mampu mengejar ke 6.100. Kisaran saya seperti di 5.800-6.000 dan resistance di 6.000-6200," kata Hans.

Window dressing pun sepertinya tidak lagi banyak terjadi. Ini kemungkinan hanya pada saham blue chip BUMN seperti semen, bank-bank, telekomunikasi. Mereka masih berpotensi mendapat apresiasi lagi.

Memang jika dihitung, reli IHSG sejak awal Desember telah lebih dari 8%. Dengan demikian, penguatan IHSG menjelang akhir tahun nanti berpotensi terbatas, tapi tidak menutup kemungkinan bisa kembali ke 6.100.

Dihubungi terpisah, Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia, Suria Dharma pun yakin IHSG masih punya peluang ditutup di atas level 6.000 di akhir tahun.

"IHSG kemarin naiknya terlalu cepat. Jadi bila ada koreksi normal-normal saja. Apalagi mau akhir pekan panjang minggu lalu," kata Suria.

Untuk rupiah dia perkirakan akan tetap stabil di level 14.200-an. Walau sebenarnya USD Index atau indeks dolar memiliki kecenderungan melemah, bahkan sempat di bawah 90, ketika ketidakpastian ekonomi mulai redam dan wujud stimulus mulai terlihat, bisa saja rupiah kembali menguat. "Setidaknya rupiah tidak akan melemah seharusnya," kata Suria. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya