Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Jusuf Kalla Ajak Afghanistan Kerja Sama Dagang dengan Indonesia

Emir Chairullah
24/12/2020 18:45
Jusuf Kalla Ajak Afghanistan Kerja Sama Dagang dengan Indonesia
Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla saat berada di Afghanistan, Kamis (24/12).(MI/Emir Chairullah)

KETUA Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengajak pemerintah Afghanistan menguatkan kerja sama perdagangan dengan Indonesia. JK juga menawarkan agar pemerintah Afghanistan bisa bekerja sama dengan pengusaha di Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur energi.

"Kita bisa saling bekerja sama di bidang perdagangan dan pengembangan energi seperti hydro power dan renewable energy," kata Wakil Presiden ke-10 dan 12 itu saat bertemu dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Afghanistan Nisar Ahmad Ghoryani seperti yang dilaporkan wartawan Media Indonesia Emir Chairullah dari Istana Presiden Afghanistan Char Chinar Palace di Kabul, Kamis (24/12).

JK menyebutkan berbagai rencana kerja sama tersebut bisa ditindaklanjuti dengan membuat memorandum of understanding (MoU) antara duta besar kedua negara. JK pun berjanji akan mempertemukan Dubes Afghanistan untuk Indonesia dengan Menteri Perdagangan M Lutfi dalam waktu dekat.

"Kebetulan Menteri Perdagangan Indonesia yang baru saya kenal cukup dekat," ujarnya meyakinkan pemerintah Afghanistan.

JK menambahkan, pihaknya juga mengajak pemerintah Afghanistan mengirimkan pelajarnya ke Indonesia untuk belajar mengenai energi dan ekonomi syariah. "Jadi di samping belajar mengenai Islam moderat, kita juga melakukan kerja sama di bidang pendidikan umum," jelasnya.

Namun demikian, tambahnya, berbagai rencana kerja sama tersebut bisa semakin mudah apabila proses perdamaian di Afghanistan bisa terwujud. "Karena itu kita berharap konflik kekerasan di Afghanistan bisa sesegera mungkin diakhiri," pungkasnya.

Menteri Nisar menyebutkan, negaranya memiliki potensi bisnis yang bisa digarap oleh investor dari Indonesia. Salah satunya yaitu mengembangkan industri energi yang saat ini masih terbatas jumlahnya di Afghanistan. "Karena itu kita berharap kerja sama antarkedua negara bisa diimplementasikan," ujarnya.

Senada dengan JK, Nisar mengakui berbagai rencana kerja sama di bidang perdagangan dan investasi tersebut tidak bisa direalisasikan apabila perdamaian di Afghanistan belum tercipta. "Mudah-mudahan konflik di Afghanistan bisa segera diakhiri," harapnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya