Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bank Syariah Indonesia Miliki Aset Rp214,6 Triliun

Despian Nurhidayat
16/12/2020 16:40
Bank Syariah Indonesia Miliki Aset Rp214,6 Triliun
.(ANTARA/Rivan Awal Lingga)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau bank hasil penggabungan tiga bank syariah akan melakukan kegiatan usaha di 1.200 lebih kantor cabang dan unit eksisting yang sebelumnya dimiliki BRIsyariah, Bank Syariah Mandiri, serta BNI Syariah. Total aset bank hasil penggabungan nanti mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun.

Jumlah itu menempatkan bank hasil penggabungan dalam daftar 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset dan 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.

Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan, penggabungan usaha ini akan meningkatkan akses seluruh layanan keuangan berdasarkan prinsip syariah diikuti dengan kualitas yang semakin mumpuni. Produk dan jasa yang ditawarkan Bank Syariah Indonesia dipastikan akan menjawab seluruh kebutuhan nasabah dan masyarakat.

Tanggal efektif penggabungan usaha tiga bank syariah itu pada 1 Februari 2021. Nanti bank hasil penggabungan akan melayani seluruh segmen masyarakat, mulai dari pelaku UMKM, korporasi, nasabah ritel, dan investor global.

"Bank Syariah Indonesia juga akan memberikan layanan treasury & international banking demi mengoptimalkan potensi sukuk global serta produk yang mengadopsi teknologi digital terkini untuk melayani generasi milenial secara lebih baik lagi," ungkap Firman dalam video conference, Rabu (16/12).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BRIsyariah Ngatari menambahkan, hingga proses penggabungan usaha selesai operasional bank-bank terkait akan tetap berjalan seperti biasa. Nasabah dan seluruh pemangku kepentingan diimbau tidak khawatir tentang segala hal yang berkaitan dengan layanan keuangan mereka di ketiga bank syariah yang melakukan merger.

"Hingga proses merger selesai operasional BRI Syariah dan kedua bank lain tetap berjalan normal dan optimal. Sesuai dengan rencana penggabungan yang sudah ditetapkan, setelah ini proses penggabungan usaha harus melalui tahap pernyataan efektif dari OJK, Bank Indonesia, dan persetujuan Kementerian Hukum dan HAM atas perubahan anggaran dasar perseroan," ucap Ngatari.

Di segmen ritel, Bank Syariah Indonesia akan memiliki ragam solusi keuangan dalam ekosistem Islami seperti terkait keperluan ibadah haji dan umrah, Ziswaf, pendidikan, kesehatan, remitansi internasional, dan layanan dan solusi keuangan lainnya yang berlandaskan prinsip syariah yang didukung oleh kualitas digital banking.

Di segmen korporasi dan wholesale, bank tersebut akan memiliki kemampuan untuk masuk ke sektor-sektor industri yang belum terpenetrasi maksimal oleh perbankan syariah. Selain itu, bank hasil penggabungan juga diyakini akan dapat turut membiayai proyek-proyek infrastruktur yang berskala besar dan sejalan dengan rencana pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Di samping itu, bank hasil penggabungan akan menyasar investor global lewat produk-produk syariah yang kompetitif dan inovatif.

Di segmen UKM dan mikro, bank hasil penggabungan akan terus memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM melalui produk dan layanan keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan UMKM, di antaranya kredit usaha rakyat (KUR), baik secara langsung maupun melalui sinergi dengan bank-bank Himbara dan pemerintah Indonesia.

Bank hasil penggabungan akan berstatus sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan ticker code BRIS. Komposisi pemegang saham pada bank hasil penggabungan yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 51,2%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) 25,0%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4%, DPLK BRI-Saham Syariah 2%, dan publik 4,4%. Struktur pemegang saham tersebut berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank peserta penggabungan. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya