Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Digitalisasi Dorong Inklusi Keuangan dan Jaga Akuntabilitas

M. Ilham Ramadhan Avisena
16/12/2020 14:07
Digitalisasi Dorong Inklusi Keuangan dan Jaga Akuntabilitas
Menteri Keuangan Sri Mulyani(Antara)

PEMANFAATAN teknologi digital dalam penyaluran stimulus fiskal mampu mendorong inklusi keuangan dan menjaga akuntabilitas kebijakan pemerintah.

"Ini akan mengakselerasi inklusi keuangan dan sekaligus juga akuntabilitas, reliabilitas dari kebijakan pemerintah yang sangat mengandalkan kepada by name by adress, targeted support dari pemerintah kepada yang memang seharusnya mendapatkan bantuan pemerintah," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam diskusi yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Rabu (16/12).

Sri Mulyani menambahkan, pemerintah mendorong segala operasi fiskal ditransfromasi ke digital. Itu dilakukan mulai dari transfer ke daerah dan dana desa yang telah dilakukan kementerian keuangan.

Penyaluran dana melalui teknologi digital itu dinilai mampu mengikis potensi terjadinya penyelewengan penggunaan dana. Dari transformasi itu, uang negara langsung ditransfer ke rekening daerah.

Pun demikian dengan transfer dana pendidikan untuk mendukung biaya operasional sekolah di tiap daerah. Bendahara negara turut mendorong dilakukannya transfer langsung ke tiap sekolah melalui pemanfaatan teknologi digital.

Baca juga : November 2020, Produk Pertanian Dongkrak Ekspor Tumbuh Positif

"Biaya untuk operasi pendidikan ini ditransfer langsung ke akun sekolah tanpa melalui akun yang lain, ini akan meningkatkan akuntabilitas," ujar Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga berharap pemanfaatan teknologi digital bisa mengakselerasi inklusi keuangan nasional. Indonesia diketahui menargetkan inklusi keuangan mencapai 90% pada 2024.

Saat ini, merujuk laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dirilis pada 1 Desember 2020, inklusi keuangan nasional baru mencapai 76,19%. Dus, masih ada selisih dari target yang ditetapkan.

Berkaitan dengan itu, Sri Mulyani mengatakan, penyaluran bantuan sosial di tengah pandemi turut mendorong inklusi keuangan Indonesia.

"Kalau kita lihat bansos kita, PKH 10 juta penerima keluarga, beasiswa untuk anak sekolah yang mencapai bahkan bisa jutaan manusia yang kemudian bisa membuka akun," imbuhnya.

"Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Kuliah dan seluruh berbagai program pemerintah seperti bantuan langsung tunai, itu dibayarkan langsung transfer ke akun masing-masing," pungkas Sri Mulyani. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya