Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Rencana Merger Bank Syariah Dongkrak Saham BRIS

Insi Nantika Jelita
11/12/2020 18:12
Rencana Merger Bank Syariah Dongkrak Saham BRIS
Layanan BRI Syariah(Antara/Mohammad Hamzah)

SAHAM penggabungan usaha PT Bank BRIsyariah (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS) menguat pada penutupan perdagangan Jumat (11/12).

Saham BRIS menguat 295.00 poin atau naik 19.8%. Pergerakan harga saham BRISmencapai Rp1.785 per lembar saham.

"Pada penutupan perdagangan, BRIS ditutup menguat signifikan. Katalis positifnya mengingat BRIS sebagai survivor entity," ujar Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama kepada Media Indonesia, Jumat (11/12).

Valbury Sekuritas Indonesia menyebut, rencana penggabungan usaha atau merger Bank BRIsyariah (BRIS), BankSyariah Mandiri (BSM) dan Bank BNI Syariah (BNIS) semakin dimatangkan dengan pembentukan nama PT Bank Syariah Indonesia, Tbk.

Nama baru tersebut akan digunakan secara efektif oleh BRIS selaku bank yang menerima penggabungan. Perubahan nama tersebut juga diikuti dengan pergantian logo. Bank hasil penggabungan akan melakukan kegiatan usaha pasca merger di kantor pusat, cabang, dan unit eksisting yang sebelumnya dimiliki BRIS, BSM, dan BNIS.

Baca juga : Kepercayaan Nasabah pada Bank Dorong Pertumbuhan Bisnis

Pasca merger, bank hasil penggabungan akan memiliki susunan kepengurusan yang diperkuat oleh 10 Direksi dimana nama tiap Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) akan dibahas dalam RUPSLB BRIS pada 15 Desember 2020.

Adapun Bank hasil merger itu akan memiliki aset mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Jumlah aset dan modal inti tersebut menempatkan Bank Hasil Penggabungan dalam daftar

10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan. Bank Hasil Penggabungan akan tetap berstatus sebagai perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan ticker code BRIS.

Komposisi pemegang saham pada Bank Hasil Penggabungan adalah Bank Mandiri (BMRI) 51,2%, Bank Negara Indonesia (BBNI) 25,0%, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) 17,4%, DPLK BRI - Saham Syariah 2%, dan publik 4,4%. Struktur pemegang saham tersebut adalah berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank peserta penggabungan. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya