Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
INDEKSHarga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi bergerak menguat jelang rilis data inflasi November 2020.
IHSG dibuka menguat 25,48 poin atau 0,45% ke posisi 5.637,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,09 poin atau 0,8% ke posisi 890,15. IHSG sempat melaju kencang hingga kembali menembus level 5.700, tepatnya 5.736,32.
Namun setelah mencapai penguatan tertingginya, indeks berbalik arah hingga kembali bergerak negatif ke bawah level 5.600 atau 5.594,29.
Menjelang pengumuman data inflasi pukul 11.00 WIB, indeks kembali berada di teritori positif dan bertahan hingga di akhir saatu sesi satu perdagangan yaitu 5.661,47.
Sebanyak 234 saham mengalami kenaikan, sedangkan 244 mengalami penurunan. Adapun saham yang stagnan harganya mencapai 194 dengan total nilai transaksi mencapai Rp10,4 triliun.
"Secara sentimen pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat di awal bulan Desember. Meski demikian, pergerakan IHSG dapat tertahan di tengah penantian sederet data ekonomi yang rilis hari ini seperti inflasi Indonesia, indeks kepercayaan bisnis, hingga inflasi Eropa," kata
Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Selasa.
Pada November, pergerakan bursa global didorong oleh optimisme vaksin yang mendorong kepercayaan tentang pemulihan ekonomi lebih cepat.
Di tempat lain, perang dagang antara China dan Australia masih berlanjut. China pekan lalu memberlakukan bea anti-dumping hingga 212 persen untuk anggur Australia.
Sedangkan sentimen positif dari dalam negeri datang dari indeks PMI manufaktur Indonesia pada November yang naik ke level ekspansi yaitu 50,6, dari sebelumnya 47,8.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 352,4 poin atau 1,33% ke 26.786,02, indeks Hang Seng naik 90,79 poin atau 0,34% ke 26.432,28, dan indeks Straits Times meningkat 3,3 atau 0,12% ke 2.809,25. (Ant/E-1)
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional
Indonesia secara global sebagai tujuan pariwisata dunia. Ini akan dimanfaatkan LFLO untuk mengubah fokus usahanya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Pasar global di luar ekspektasi merespons ancaman tarif terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan cukup tenang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
IHSG dibuka menguat 21,09 poin atau 0,31% di level 6.899,14, sementara indeks LQ45 juga turut naik sebesar 2,84 poin atau 0,37% ke posisi 768,43.
IHSG naik 27,52 poin atau 0,40% ke level 6.908,76. Sementara itu, indeks LQ45 yang memuat saham-saham berkapitalisasi besar juga terapresiasi 0,46% ke posisi 769,78.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved