Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Indonesia Dapat Pinjaman dari Australia Hingga Rp15 Triliun

M. Ilham Ramadhan Avisena
12/11/2020 14:03
Indonesia Dapat Pinjaman dari Australia Hingga Rp15 Triliun
Presiden Jokowi saat bersalaman dengan PM Australia Scott Morrison di Canberra.(Antara)

INDONESIA mendapat suntikan dana pinjaman dari Australia sebesar AUS$1,5 miliar atau setara Rp15,4 triliun. Dana tersebut akan digunakan pemerintah Indonesia untuk membiayai upaya penanganan dampak pandemi covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi pinjaman yang digulirkan pemerintah Australia. "Dukungan Australia salah satu bentuk dukungan yang sangat kami hargai," ujar Ani, sapaan akrabnya, dalam pernyataan virtual, Kamis (12/11).

Baca juga: Jokowi Dorong Kolaborasi untuk Perkuat Ekonomi Kawasan

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pinjaman itu akan digunakan untuk mendukung sektor kesehatan. Serta, mendukung kegiatan pelaku UMKM, dunia usaha dan upaya perlindungan sosial terhadap masyarakat.

Melalui pinjaman tersebut, pemerintah dikatakannya dapat menjaga kesinambungan fiskal dalam APBN 2020, yang defisitnya mencapai 6,47%. Dukungan pemerintah Australia juga menegaskan eratnya hubungan kemitraan dan persahabatan antara kedua negara.

"Kita berdua memiliki tujuan bersama untuk memulihkan dan memperkuat (ekonomi). Karena kita tidak bisa sembuh sendiri dari pandemi covid-19," imbuh Bendahara Negara.

Baca juga: Menkeu: Pemulihan Ekonomi Jangan Hanya Bergantung pada APBN

Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg menyebut pinjaman itu mencerminkanratnya hubungan kedua negara di tengah masa krisis akibat pandemi covid-19. Untuk keluar dari krisis, lanjut Josh, dibutuhkan hubungan yang kuat. Sehingga, upaya pemulihan dapat dilakukan bersama.

"Di masa yang penuh tantangan ini kekuatan hubungan antara Australia dan Indonesia menjadi lebih penting. Hubungan ini lebih dari sekadar perdagangan dan ekonomi," tutur Josh.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik