Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
PERUSAHAAN Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog menyebut ketersediaan stok beras masih besar ditengah ancaman cuaca ekstrem akibat La Nina. Diketahui, BMKG memprediksi fenemona global tersebut terjadi pada akhir 2020 hingga awal 2021
"Stok yang dikuasai Bulog saat ini masih cukup besar. Sekitar 1,04 juta ton," ujar Kepala Bidang Informasi dan Humas Perum Bulog Tomi Wijaya kepada Media Indonesia, Jakarta, Kamis (15/10).
Tomi menuturkan, pihaknya sudah tidak menyalurkan rutin secara bulanan. Jumlah tersebut dianggap masih sesuai target pemerintah dalam ketersediaan beras.
"Harapan pemerintah kan cadangan stok 1 sampai 1,5 juta ton. Artinya angka itu masih sesuai harapan," kata Tomi.
Sebelumnya, Kementerian Sosial, Perum Bulog dan Pihak Transporter berkomitmen untuk mempercepat penyaluran Bantuan Sosial Beras tahun ini.
Baca juga : Mentero Sosial: Bansos Cukup Tepat Sasaran
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Triyana menegaskan pihaknya memastikan kualitas dan kuantitas beras di pintu gudang Bulog di seluruh wilayah Indonesia baik. Penyaluran bansos itu aka diserahkan kepada jasa pengangkut/transporter yang ditunjuk oleh Kementerian Sosial RI.
Triyana menerangkan, Bulog telah menyediakan beras sebanyak 450.000 ton untuk alokasi 3 tiga bulan penyaluran di seluruh wilayah Indonesia dan sampai dengan tanggal 13 Oktober 2020 telah terealisasi sebesar 288.178 ton atau 64% dari pagu 3 alokasi.
"Memperhatikan realisasi tersebut maka masih tersisa sebesar 161.822 ton untuk segera disalurkan, untuk itu perlu percepatan penyaluran Bansos Beras ini pada sisa hari di bulan Oktober ini," jelas Triyana dalam keterangan persnya kemarin.
Triyana menjelaskan, Bulog terus meningkatkan kerjasama dengan Kemensos, pihak transporter dan seluruh pihak yang terlibat untuk melakukan pengawasan program bansos. Program itu, sebutnya, ditujukan bagi masyarakat yang berpendapatan rendah yang terdampak Pandemi Covid-19. (OL-7)
Dana efisiensi digunakan untuk membangun irigasi yang mampu mengairi 8 ribu hektare sawah dari potensi sebesar 30 ribu hektare.
Perum Bulog mencatat penyaluran harian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) per 25 Agustus 2025 mencapai lebih dari 8 ribu ton.
Beras premium yang selama ini dijualnya memang sudah lama ditarik setelah beredar beras oplosan di berbagai daerah ditarik dan sekarang tidak ada penjualan.
Hingga September stok beras nasional mencapai 28,22 juta ton berdasarkan kerangka sampel area (KSA).
Kapolres, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro menyebut kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polres dalam mendukung program pemerintah menjaga stabilitas harga pangan.
Kemendag buka suara terkait dengan kosongnya stok beras premium di ritel-ritel modern.
Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) menargetkan pendapatan dari pemanfaatan aset untuk pengembangan bisnis mencapai Rp100 miliar pada 2025.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI, Ananda Tohpati, meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera mengatasi kenaikan harga beras agar tidak menyusahkan masyarakat.
DIREKTUR Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan bahwa sejauh ini Bulog telah melakukan penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) melalui berbagai skema.
MENTERI Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) masih dalam angka aman. Sebelummya diberitakan beras premium dan medium mulai langka
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaeni, menjelaskan angka stunting di Kabupaten Tegal menunjukan trend penurunan meski relatif masih tinggi.
PERUM Bulog melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2025 kembali mengarahkan fokusnya pada tiga bidang prioritas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved