Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
TEMUAN beras terindikasi oplosan membuat penjualan komoditas pangan pokok itu lesu di pasar Kota Malang, Jawa Timur. Konsumen merasa khawatir sehingga berimbas enggan membeli beras kemasan merek tertentu setelah kasus itu viral di medsos.
Para konsumen menghindari membeli sejumlah merek beras lantaran mereka beranggapan bisa berbahaya bagi kesehatan, apalagi Kementan merilis dugaan beras oplosan.
"Animo pembeli menurun, terpengaruh pada beras oplosan setelah viral di medsos. Konsumen ada yang beranggapan beras kok medeni (menakutkan)," tegas pedagang beras di Pasar Bunulrejo, Kota Malang, Jatim, Supriyono, Rabu (16/7).
Ia mengungkapkan kasus beras oplosan membuat penjualan sejumlah merek beras yang disebut terindikasi oplosan seketika terhenti. Stigma beras oplosan mendorong konsumen beralih ke beras lokal Kediri dan Malang.
Kendati demikian, stok beras dalam kondisi aman karena pasokan dari agen lancar. Menurut pedagang, penyalur beras terus menawari pengiriman sesuai kebutuhan. Hanya saja, daya beli menurun bisa jadi akibat viral beras oplosan juga kondisi tahun ajaran baru sekolah. Ada pelanggan mengaku berhemat usai membayar sekolah anak sehingga mereka mencari beras seharga Rp65.000 per 5 kg.
Sesuai ketentuan Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga eceran tertinggi (HET) beras premium di zona satu dipatok Rp14.900 per kg. Faktanya, beras premium di Kota Malang dijual bervariasi dengan harga lebih mahal Rp15.666 per kg sampai Rp16.000 per kg sesuai kemasan 5 kg, 1 kg, dan 2,5 kg.
Harga beras Mentari dijual Rp77.000 per 5 kg, beras Sania kemasan 5 kg Rp78.000 dan beras Fortune Rp77.000 per 5 kg. Dalam kondisi harga beras tidak stabil, konsumen mencari beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang harganya lebih murah. Namun, beras Bulog itu sudah tidak tersedia di pasaran.
Untuk itu, pedagang berharap pemerintah menstabilkan harga beras maksimal di angka Rp75.000 per 5 kg. Harga itu dinilai sudah menguntungkan petani dan membuat pedagang lancar dalam berdagang.
Sementara itu, Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengatakan, akan mengecek beras di pasar yang dikirim penyuplai dari berbagai daerah.(BN)
pemerintah perlu juga menganalisa penyebab terjadinya pelanggaran pengoplosan beras.
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mendukung upaya Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam menangani kasus beras oplosan.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa 26 dari 212 perusahaan yang memproduksi merek beras telah mengakui praktik pengoplosan beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved