Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
KEMENTERIAN Keuangan menyatakan pengeluaran pemerintah selama ini banyak mengalami kebocoran.
Dalam artian, pengeluaran yang dibelanjakan pemerintah tidak sepenuhnya efektif. Sebab, dampaknya relatif minim terhadap perekonomian nasional.
“Tidak sedikit pengeluaran pemerintah yang tidak efisien. Banyak bocor, tidak perlu dan tidak menghasilkan nilai tambah yang besar,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu dalam diskusi virtual, Jumat (25/9).
Baca juga: Pandemi Covid-19 Bisa Diatasi, BI: Muncul Tiga Tantangan
Kondisi itu semakin terlihat di tengah pandemi covid-19. Namun akibat pandemi, pemerintah mampu melakukan efisiensi belanja yang tidak perlu. Sehingga, terjadi refocussing dan realokasi anggaran untuk menghadapi dampak pandemi pada ekonomi domestik.
Berangkat dari realita itu, pemerintah menyusun anggaran yang lebih efisien dan tepat guna. Kegiatan belanja yang tidak berdampak signifkan pada ekonomi nasional akan dipangkas. Tujuannya, menjaga kesehatan dan kedisiplinan fiskal.
“Itu membuat negara relatif lebih siap menghadapi 2020 dibandingkan negara lain. Tiba-tiba kita menaikkan defisit menjadi 6,34%. Memang sebelumnya setiap tahun (anggaran yang tidak efisien) dipotong. Itu kemudian menghasilkan disiplin fiskal yang relatif solid,” jelas Febrio.
Baca juga: Pemerintah Klaim Upaya Pemulihan Ekonomi Sudah di Jalur Tepat
Pelebaran defisit anggaran pada tahun ini merupakan respons pemerintah terhadap dampak pandemi covid-19. Awalnya, defisit diproyeksikan sebesar 1,76%, namun kemudian naik menjadi 6,34% setelah covid-19 mewabah di Tanah Air.
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 menjadi dasar pelebaran defisit yang tertuang dalam APBN. Presiden Joko Widodo mengoreksi penerimaan negara pada 2020 menajadi Rp1.699,94 triliun dan belanja negara dinaikkan menjadi Rp2.739,16 triliun.
Alhasil, defisit anggaran pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp1.039,2 triliun atau setara 6,34% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).(OL-11)
Anggota DPR RI Rio Alexander Jeremia Dondokambey, mengingatkan pemerintah agar setiap anggaran negara dikelola secara transparan, akuntabel, dan melalui pembahasan bersama DPR.
apresiasi keberhasilan Presiden Prabowo Subianto dalam menyelamatkan anggaran negara sebesar Rp300 triliun dari potensi penyelewengan
Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pada lembaganya tidak akan menghambat kinerja anggota parlemen dalam melayani masyarakat.
BADAN Legislasi (Baleg) DPR RI merekomendasikan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijadikan lembaga ad hoc
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Joko Widodo yang porsinya sudah cukup besar dan sebenarnya bisa dilebur menjadi lembaga atau badan.
Hal itu menjadi potret dari ketidakpekaan Presiden Joko Widodo di akhir masa jabatannya.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Studi Nature Communications ungkap pandemi Covid-19 mempercepat penuaan otak rata-rata 5,5 bulan, meski tanpa infeksi. Siapa yang paling terdampak?
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved