Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Importir Beli Gula Petani Secara Bertahap

Suryani Wandari Putri
03/9/2020 14:55
Importir Beli Gula Petani Secara Bertahap
Petani sedang memanen tebu. Sejumlah importir mengaku telah melakukan pembelian gula petani sesuai komitmen di harga Rp11.200 per kg.(Antara/Siswo Widodo)

SEJUMLAH importir gula menyatakan telah  merealisasikan pembelian gula hasil produksi petani lokal dengan harga Rp11.200 per kilogram.
Hal ini merupakan respona atas komitmen yang telah diberikan kepada mereka untuk menyerap gula dari petani pada musim giling tebu tahun 2020.

"Untuk grup kami, sudah melakukan pembelian gula petani. Secara bertahap, tahappertama sudah selesai. Kalau dengan  tahap kedua ditargetkan terserap sebanyak 10.100 ton," kata Indra Suryaningrat dari grup usaha yang membawahi tiga perusahaan yakni PT Sentra Usahatama Jaya, PT Andalan Furnindo dan PT Medan Sugar Industry, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, (/3).
  
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menugasi BUMN dan perusahaan importir gula swasta untuk menyerap gula produksi petani sebagai respons untuk mengatasi anjloknya harga gula di tingkat petani yang tengah memasuki musim giling
  
Selain tiga perusahaan tersebut, pembelian gula petani juga telah dilakukan importir lainnya yaitu PT Dharmala Usaha Sukses. "Kami importir secara bertahap merealisasikan pembelian Rp11.200 per kilogram,"; kata Nugroho Adi Saputro dari PT Dharmala.

Meski begitu pembelian gula petani seharga Rp11.200 per kilogram mengalami kendala, karena saat ini ada gula yang di lelang di pasar seharga Rp10.600 per kilogram oleh PTPN.

"Jadi kalau kami beli sekarang dan langsung jual maka pasti rugi besar," ujar Nugroho Adi.

Anggota Komisi VI DPR Nusron Wahid menagih janji Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto yang telah menugasi BUMN dan perusahaan importir gula untuk membeli gula petani seharga Rp11.200 per kilogram.

Namun kesepakatan antara importir gula dan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) itu tidak terlalu efektif, sehingga komitmen untuk membeli gula di level petani di angka Rp 11.200/kg belum seluruhnya tercapai.

"Menteri Perdagangan harus mengambil sikap tegas. Instruksi kepada importir agar menyerap gula petani harus direalisasikan," kata Nusron.

Sebelumnya pada 10 Juli 2020 sebanyak 12 importir gula nasional berkomitmen untuk menyerap gula produksi 2020 dari petani tebu dengan harga Rp11.200/kilogram, sesuai porsi masing-masing importir.

Kesepakatan pembelian dilakukan antara APTRI yang mewakili petani tebu dengan 12 perusahaan importir gula itu, disaksikan Deputi Menko
Perekonomian, Kepala Badan Litbang Kemendag, Direktur Impor Kemendag, dan Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kepala Seksi Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan, serta Direktur Tanaman Semusim Kementan.

Adapun 12 perusahaan tersebut antara lain PT Sugar Labinta, PT Dharmapala Usaha Sukses, PT Makassar Tene, PT Berkah Manis Makmur, PT Permata Dunia Sukses Utama, PT Sentra Usahatama Jaya, PT Medan Sugar Industry, PT Andalan Furnindo, PT Angels Products, PT Kebun Tebu Mas, PT Adikarya Gemilang, dan PT Priscolin. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya