Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Meski Terdampak Covid-19, Hotel Sahid Akui masih bisa Bertahan

Suryani Wandari Putri Pertiwi
24/8/2020 19:42
Meski Terdampak Covid-19, Hotel Sahid Akui masih bisa Bertahan
Pemilihan Puteri Indonesia 2020 dikuti oleh 39 finalis Puteri Indonesia dari 34 provinsi digelar di Hotel Sahid Jaya, bulan Februari lalu.(MI/ADAM DWI)

PRESIDEN Direktur PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk Hariyadi B Sukamdi, mengaku perusahaannya masih bertahan meski di tengah gempuran pandemi covid-19.

"Kalau (hotel) saya masih di tengah kota begini masih bisa bertahan. Kalau yang berat itu yang enggak ada harapnnya dalam waktu dekat biasanya di daerah-daerah," kata Hariyadi pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Hotel Sahid Internasional, Senin (24/8).

Ia mencontohkan wilayah Bali terimbas parah lantaran jumlah wisatawan yang menjadi andalan perekonomiannya itu turun signifikan oleh adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Bali itu babak belur karena tergantung pada wisatawan. Wisatawan domestiknya 10 juta sedangkan wisatawan asing 6,2 juta orang, kalau kondisi seperti ini benar-benar parah banget," katanya.

Baca juga: Bisnis Hotel Terdampak Pandemi, Sahid Group Jual Lele Beku

Ia mengatakan pihaknya masih bisa bertahan meski penurunan terjadi di bulan Maret hingga Juni 2020. Bahkan Hariyadi mengatakan saat itu jumlah penginap turun drastis menjadi 5 kamar saja per harinya.

"Sebelumya parah, satu hari terisi 5 kamar. Sekarang terisi rata-rata 50 kamar per hari, tapi itu juga sangat jauh sekali kalau dibandingkan kamar 600 yang ada," lanjutnya.

Ia menambahkan, pada bulan April masih bisa tertolong karena menjadi penginapan tenaga medis yang mana saat itu terisi 100 kamar. Meski begitu ia mengatakan tidak ingin hotel menjadi klaster baru klaster baru penyebaran covid-19.

"Dari PSBB transisi hingga saat ini, Alhamdulillah ada peningkatan. Jangan sampai ada kluster baru, jangan sampai lah amit-amit, karena kita juga ada meeting antara 50-100 orang sudah mulai ada, weeding juga sudah mulai jalan, mudah-mudahan ini pertanda baik. Tapi kalau bilang prospeknya gimana saya masih butuh perkembangan," katanya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya