Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
REALISASI subsidi bunga pada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) baru mencapai Rp 1,5 triliun. Padahal, pemerintah menargetkan subsidi bunga KUR sebesar Rp 35,2 triliun untuk 60 juta debitur.
“Ini berarti masih ada persoalan dari sisi perbankan atau lembaga keuangan, dalam komunikasi maupun proses pendaftaran untuk mendapatkan subsidi. Ini yang kita evaluasi,” terang Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam diskusi virtual, Selasa (11/8).
Masyarakat yang mendapatkan subsidi bunga KUR ialah debitur dengan pinjaman di bawah Rp 10 miliar. Ada dua mekanisme pemberian subsidi bunga KUR. Untuk debitur dengan pinjaman di bawah Rp 500 juta, subsidi bunga sebesar 6% pada tiga bulan pertama, kemudian 3% pada tiga bulan berikutnya.
Baca juga: Menkeu: Realisasi Dana PEN Lebih Cepat dengan Program Eksisting
Adapun debitur dengan pinjaman sebesar Rp 500 juta-Rp 10 miliar, mendapat subsidi bunga 3% pada tiga bulan pertama dan 3% pada 3 bulan berikutnya. Program subsidi bunga KUR diluncurkan sejak Maret lalu, sebagai respons pemerintah terhadap dampak pandemi covid-19.
Pemerintah turut meringankan beban pelaku usaha ultra mikro dan mikro saat pandemi. Dalam hal ini, mereka yang memiliki kredit dalam program Mekaar, UMi, koperasi, Pegadaian dan PT PMN. Kelompok usaha tersebut juga mendapat subsidi bunga kredit dari pemerintah.
“Yang pinjamannya Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. Mereka ini mendapatkan subsidi bunga. Kita estimasi jumlah mereka, termasuk yang pinjam di koperasi, bisa mencapai 60 juta pelaku usaha,” pungkas Ani, sapaan akrabnya.
Sementara itu, debitur yang menerima relaksasi penundaan pembayaran pokok selama enam bulan, nilainya mencapai Rp 285 triliun dengan outstanding sebesar Rp 1.600 triliun.
Baca juga: Diskon Tagihan Listrik Juga Menyasar Sektor UMKM
Di samping subsidi bunga dan penundaan pembayaran kredit, pemerintah berencana memberikan bantuan sosial sebagai kredit modal kerja bagi pelaku usaha kecil, mikro dan ultra mikro. Program yang menyasar 12 juta pelaku usaha itu memberikan dana sebesar Rp 2,4 juta per orang.
Pemerintah juga mengidentifikasi 9 juta pelaku usaha kecil untuk diberikan kredit sebesar Rp 2 juta tanpa bunga. “Itu dilakukan untuk meningkatkan daya tahan usaha ultra mikro dan usaha mikro yang belum bankable,” imbuh Bendahar Negara.
Dukungan pemerintah pada sektor UMKM tertuang dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Anggaran yang disediakan pemerintah untuk sektor UMKM mencapai Rp 123,4 triliun.(OL-11)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Ketidakpastian dunia saat ini disebut bakal bersifat permanen dan mengubah tatanan global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal pembentukan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara oleh Kapolri.
Situasi global yang masih dan kian tak menentu patut diwaspadai. Perkembangan dari ekonomi dunia dan konflik Timur Tengah Iran vs Israel dinilai dapat memberi dampak ke perekonomian Indonesia.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp21 triliun, setara 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Mei 2025.
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyatakan bahwa gaji ke-13 bagi ASN bisa mendorong konsumsi rumah tangga meskipun terbatas.
Data Kementerian UMKM mencatat hingga pertengahan Juni 2025 total penyaluran KUR di wilayah Kalimantan sebesar Rp7,64 trilliun.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp69,8 triliun, atau setara dengan 39,89% dari total alokasi tahunan sebesar Rp175 triliun.
BRI terus memperkuat ekonomi kerakyatan dengan komitmennya dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat
Bantuan akses permodalan KURsus ini menjadi upaya nyata dalam mendukung pengembangan sektor perkebunan.
PT Bank Mandiri menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp12,83 triliun pada kuartal pertama 2025. Angka itu diberikan kepada lebih dari 110.807 debitur di seluruh Indonesia.
Dari sisi segmen kredit, penyaluran KUR Bank Mandiri hingga Maret 2025 antara lain didominasi KUR Kecil sebesar Rp8,18 triliun dan KUR Mikro Rp4,64 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved