Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (3/8) ditutup melemah 2,78%, atau 143,40 poin ke level 5.006,22.
Terdapat 54 saham menguat, 401 saham melemah dan 129 saham stagnan. Transaksi mencapai Rp10,9 triliun dari 10,6 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 3,57% atau 28,64 poin ke level 774,36, indeks JII turun 2,95% atau 16,38 poin ke level 539,25 dan indeks IDX30 turun 3,57% atau 15,65 poin ke level 422,63.
Baca juga: Mengawali Perdagangan di Bulan Agustus, IHSG Melemah
IHSG terakhir kali anjlok lebih dari 4% pada Maret lalu. Saat itu, pasar mengalami ketidakpastian terhadap dampak pandemi covid-19. Pada 23 Maret bahkan IHSG anjlok hingga 4,90%.
Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menyebut ada beberapa faktor yang memengaruhi penurunan signifikan pada perdagangan hari ini.
"Faktor eksternal yang paling krusial. Seperti, faktor covid-19 dan faktor resesinya negara-negara perekonomian maju," ujar Nafan saat dihubungi, Senin (3/8).
Baca juga: Deflasi 0,10% Pada Juli 2020, BPS: Daya Beli Harus Ditingkatkan
Lebih lanjut, dia mengungkapkan faktor internal juga berdampak pada pergerakan IHSG hari ini. Salah satunya, tingkat inflasi per Juli 2020 sebesar 1,54% dan turunnya tingkat inflasi inti Juli 2020 menjadi 2,07%.
"Ancaman "resesi teknikal" perekonomian Indonesia juga memengaruhi. Mengingat market menantikan data GDP Indonesia kuartal II 2020 yang diproyeksikan minus," imbuh Nafan.
Senada, analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, juga menyoroti investor yang khawatir dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat. Sebab, ada potensi mengarah resesi global.
Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Rupiah Melemah Awal Agustus
"Indeks kinerja manufaktur PMI Indonesia pagi ini masih di bawah level ekspansi, yang menandakan aktivitas bisnis manufaktur dalam negeri belum kondusif," pungkas Lanjar.
Sementara itu, saham yang masuk top gainers, yaitu PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) naik Rp15 atau 12,10% ke Rp139. Kemudian, saham PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) naik Rp15 atau 9,49% ke Rp173, dan saham PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) naik Rp35 atau 5,19% ke Rp710.
Adapun saham yang masuk top losers antara lain, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun Rp40 atau 6,67% ke Rp560 dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp450 atau 6,66% ke Rp6.300. Berikut, saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) turun Rp40 atau 6,40% ke Rp585.(OL-11)
Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) berhasil menarik Foreign Direct Investment (FDI) sebesar Rp13,8 triliun di 2024.
Banyak investor saat ini cenderung bersikap wait and see, menunggu kebijakan suku bunga diturunkan untuk mulai mengalokasikan dana ke altcoin.
Bank Indonesia atau BI menilai keputusan tarif impor Amerika Serikat memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama karena memberikan kepastian bagi para investor
Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI menyebut realiasai investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) masih jauh dari target.
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tekanan pada 2025 ditandai pelemahan indeks dan arus keluar dana asing.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved