Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Investor Khawatirkan Resesi Ekonomi, IHSG Ditutup Melemah

Despian Nurhidayat
03/8/2020 16:15
Investor Khawatirkan Resesi Ekonomi, IHSG Ditutup Melemah
Petugas kebersihan melintasi  layar pergerakan saham yang berada di zona merah.(Antara/Hafidz Mubarak)

PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (3/8) ditutup melemah 2,78%, atau 143,40 poin ke level 5.006,22.

Terdapat 54 saham menguat, 401 saham melemah dan 129 saham stagnan. Transaksi mencapai Rp10,9 triliun dari 10,6 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Indeks LQ45 turun 3,57% atau 28,64 poin ke level 774,36, indeks JII turun 2,95% atau 16,38 poin ke level 539,25 dan indeks IDX30 turun 3,57% atau 15,65 poin ke level 422,63.

Baca juga: Mengawali Perdagangan di Bulan Agustus, IHSG Melemah

IHSG terakhir kali anjlok lebih dari 4% pada Maret lalu. Saat itu, pasar mengalami ketidakpastian terhadap dampak pandemi covid-19. Pada 23 Maret bahkan IHSG anjlok hingga 4,90%.

Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji Gusta Utama, menyebut ada beberapa faktor yang memengaruhi penurunan signifikan pada perdagangan hari ini.

"Faktor eksternal yang paling krusial. Seperti, faktor covid-19 dan faktor resesinya negara-negara perekonomian maju," ujar Nafan saat dihubungi, Senin (3/8).

Baca juga: Deflasi 0,10% Pada Juli 2020, BPS: Daya Beli Harus Ditingkatkan

Lebih lanjut, dia mengungkapkan faktor internal juga berdampak pada pergerakan IHSG hari ini. Salah satunya, tingkat inflasi per Juli 2020 sebesar 1,54% dan turunnya tingkat inflasi inti Juli 2020 menjadi 2,07%.

"Ancaman "resesi teknikal" perekonomian Indonesia juga memengaruhi. Mengingat market menantikan data GDP Indonesia kuartal II 2020 yang diproyeksikan minus," imbuh Nafan.

Senada, analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, juga menyoroti investor yang khawatir dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat. Sebab, ada potensi mengarah resesi global.

Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Rupiah Melemah Awal Agustus

"Indeks kinerja manufaktur PMI Indonesia pagi ini masih di bawah level ekspansi, yang menandakan aktivitas bisnis manufaktur dalam negeri belum kondusif," pungkas Lanjar.

Sementara itu, saham yang masuk top gainers, yaitu PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) naik Rp15 atau 12,10% ke Rp139. Kemudian, saham PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) naik Rp15 atau 9,49% ke Rp173, dan saham PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) naik Rp35 atau 5,19% ke Rp710.

Adapun saham yang masuk top losers antara lain, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun Rp40 atau 6,67% ke Rp560 dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp450 atau 6,66% ke Rp6.300. Berikut, saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) turun Rp40 atau 6,40% ke Rp585.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya