Resesi di Tengah Pandemi, Ekonom: Bentuk Kenormalan Baru

M. Iqbal Al Machmudi
17/7/2020 21:15
Resesi di Tengah Pandemi, Ekonom: Bentuk Kenormalan Baru
Pengunjung menggunakan masker menyambangi Mall(MI/FRANSISCO CAROLIO HUTAMA GANI.)

SETELAH ekonomi Singapura yang mengalami resesi parah di triwulan II 2020 yakni terkontraksi hingga 41,2 persen, kemungkinan tersebut besar kemungkinan terjadi di tengah pandemi covid saat ini, dan bisa saja terjadi pada Indonesia. Namun hal tersebut merupakan hal buruk.

Menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah, resesi bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan, karena hal tersebut merupakan kenormalan baru ditengah wabah covid. Hampir semua negara mengalami atau akan terkena resesi.

"Resesi tidak perlu terlalu dikhawatirkan, yang terpenting adalah tidak terjatuh ke jurang krisis dimana dunia usaha dan sektor keuangan sudah terlanjur kolaps," kata Piter saat dihubungi, Jumat (17/7).

Menurutnya, selama wabah covid masih berlangsung memang sulit berharap konsumsi investasi dan ekspor tetap tumbuh tinggi mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Investasi baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pasti akan melambat atau bahkan kontraksi karena wabah membatasi ruang gerak tidak saja arus barang dan orang, tetapi juga arus uang. Konsumsi masyarakat turun demikian juga dengan minat investasi," ujar Piter.

Hal ini menyebabkan tingkat penjualan yang anjlok, produksi tidak bergerak, imbasnya tidak ada kebutuhan investasi baru. Dengan konsumsi dan investasi turun drastis. Pertumbuhan ekonomi sudah pasti mengalami kontraksi.

Piter menilai kebijakan yang dilakukan pemerintah sudah on the track untuk mengatasi perlambatan tersebut. Selain itu menahan agar kontraksi tersebut tidak terlalu dalam.

"Dunia usaha bisa tetap bertahan dan sektor keuangan ttp stabil. Sehingga dengan demikian ketika wabah berlalu ekonomi dapat recovery. Itu yang Lebih penting dan jadi fokus pemerintah," jelasnya.

Sebelumnya, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 tidak akan tumbuh atau bertengger di angka 0%. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya