Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Produksi Emas Indonesia Merosot

Raja Suhud
17/7/2020 07:05
Produksi Emas Indonesia Merosot
Logam emas(Antara/Aribowo Sucipto)

PRODUKSI emas Indonesia tahun ini mengalami penyusutan tajam.Hingga Mei 2020 baru 9,98 ton, jauh di bawah pencapaian 2019 sebesar 109,02 ton.
  
Menurut Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif, penurunan produksi emas itu sebagai imbas dari terpengaruhnya kegiatan produksi PT Freeport Indonesia di Papua, terkait masa transisi dari penambangan terbuka (open pit) ke tambang bawah tanah.
  
"Dengan total produksi mencapai 80 ton per tahun, selama ini Freeport menjadi penyumbang terbesar produksi emas Indonesia, kata
Irwandy Arif dalam diskusi dengan wartawan secara virtual di Jakarta, Kamis petang (16/7).


Irwandy memperkirakan masa transisi kegiatan penambangan Freeport bisa mencapai dua tahun. Namun jika perusahaan itu bisa mempercepat proses transisinya maka produksi emas RI juga akan kembali normal yaitu berkisar pada angka 120 ton per tahun.

Oleh karena itu, kalau pun Freeport belum bisa kembali normal pada akhir tahun, ia memprediksi produksi emas nasional pada 2020 tidak terlalu jauh dari angka 100 ton.

"Produksi emas mungkin akan berkurang tahun ini karena Freeport belum normal. Kurangnya berapa harus dilihat secara detail sampai akhir
tahun ini. Tapi mudah-mudahan tidak terlalu jauh dari 100 ton, katanya.

Saat ini tercatat 28 perusahaan pertambangan emas.

Irwandy menambahkan kondisi industri pertambangan emas pada saat pandemi COVID-19 relatif stabil. Kegiatan produksi saat ini berjalan normal, hanya sempat terpengaruh sebentar pada Maret - Mei lalu.
  
Kondisi tersebut juga didukung dengan prospek pasar komoditas emas yang kondusif di mana selama pandemi COVID-19, harga emas justru terus naik hingga 1.800 dolar AS per troy ounce. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik