Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Banggar Minta 4 Juta Usaha Ultra Mikro Diperhatikan

M Ilham Ramadhan
15/7/2020 15:55
Banggar Minta 4 Juta Usaha Ultra Mikro Diperhatikan
Kepala Banggar DPR Said Abdullah(Antara/Muhammad Adimaja)

KETUA Banggar DPR Said Abdullah menyatakan, pihaknya menyetujui prognosis APBN semester II 2020 yang disampaikan pemerintah. Namun Banggar menekankan pemerintah agar juga memfokuskan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan menolong klaster Ultra Mikro.

Pemerintah dalam progam PEN akan memfokuskan pada pemulihan kondisi sosial dan ekonomi melalui efektivitas belanja. Itu akan diarahkan melalui penguatan bidang kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, dukungan UMKM, pembiayaan korporasi dan sektoral K/L dan pemda

"Untuk program insentif dunia usaha juga dapat diarahkan untuk membantu modal kerja bagi sektor ultra mikro yang belum masuk dalam skema perbankan maupun kelembagaan. Kita tahu dari 64 juta UMKM itu, 40 juta masuk dalam skema perbankan, dan 20 juta masuk ke skema kelembagaan. Yang 4 juta ini kalau bisa juga dipikirkan," ujar Said dalam rapat kerja bersama pemerintah, Rabu (15/7).

Seperti diketahui, pemerintah pada semester II 2020 akan memperkirakan pendapatan negara berada di kisaran Rp889,2 triliun yang berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp667,1 triliun, kepabenan dan cukai Rp112,5 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp109,6 triliun.

Dengan begitu, outlook pendapatan negara pada 2020 akan berada di kisaran Rp1.700,4 triliun lantaran realisasi pada semester I telah mencapai Rp811,2 triliun.

Sedangkan pada belanja negara di semester II 2020, akan mencapai Rp1.679,6 triliun. Angka itu berasal dari belanja pemerintah pusat Rp1.306,7 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Rp363,5 triliun.

Secara menyeluruh, belanja negara pada 2020 diperkirakan akan mencapai Rp2.742,2 triliun lantaran pada semester I belanja negara telah terealisasi Rp1.066,6 triliun.

Sedangkan pada defisit di semester II 2020, diperkirakan akan mencapai Rp781 triliun atau sekitar 4,76%. Dengan demikian secara menyeluruh defisit pada 2020 ditaksir akan mencapai Rp1.038,7 triliun atau 6,34% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya