Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pemerintah Tempatkan Dana Rp30 T di Bank BUMN

ANDHIKA PRASETYO
25/6/2020 06:15
Pemerintah Tempatkan Dana Rp30 T di Bank BUMN
PERCEPATAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL: Menkeu Sri Mulyani(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL/foc.)

PEMERINTAH mulai menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional(PEN). Setelah sejumlah stimulus dan relaksasi kredit diberikan,giliran bantuan permodalan bagi pelaku usaha akan digulirkan.

Hal itu direalisasikan pemerintah dengan menempatkan dana di bank umum. Sebagai tahap pertama, Kementerian Keuangan menempatkan dana pemerintah Rp30 triliun di empat bank milik pemerintah, yakni Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Tabungan Negara.

Landasan hukum Menteri Keuangan melakukan penempatan dana di bank umum diatur dalam UU Perbendaharaan Nomor 1/2004 dan Perppu Nomor 1/2020 yang sekarang menjadi UU Nomor 2/2020 serta Peraturan Pemerintah Nomor 39/2007.

Kemudian, PMK Nomor 70/2020 tentang Penempatan Uang Negara pada Bank Umum dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional. Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan, pemerintah akan mendapatkan imbal hasil setara 80% dari 7 Days Repo Rate BI dari penempatan dana itu. "Suku bunga yang rendah ini diharapkan mampu mendorong bank Himbara memberikan kembali kepada para pengusaha dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah. Kita akan melakukan terus evaluasi langkah ini," ujarnya.

Ia juga menegaskan penempatan dana pemerintah di bank umum tersebut nantinya tidak boleh digunakan untuk membeli surat berharga negara dan transaksi valuta asing. Seluruhnya untuk disalurkan sebagai pembiayaan sektor riil.

Dikawal

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan akan mengawal dana yang ditempatkan pemerintah di bank BUMN. Ia mengatakan, pelaku usaha atau korporasi yang bisa memanfaatkan dana tersebut ialah yang bergerak di sektor industri padat karya saja. "Selain itu, mereka juga harus memiliki rekam jejak yang baik di perbankan," tuturnya.

Dirut Bank Rakyat Indonesia, Sunarso, menyambut baik kebijakan yang akan memperkuat likuiditas perbankan tersebut. Ia mengatakan dana yang diterima tiap-tiap bank Himbara harus bisa dileverage sampai tiga kali lipat dalam kurun tiga bulan.

"Sebutlah kami dapat dana Rp10 triliun. Dari situ kami harus bisa ekspansi menjadi Rp30 triliun dalam tiga bulan," jelas Sunarso. Dari segi sasaran wilayah, pelaku usaha di perdesaan menjadi target ekspansi utama BRI. Setelah itu, perseroan baru akan menyentuh wilayah sub-urban. "Jadi target kami jelas.

Segmen dan sektornya jelas. Wilayahnya juga jelas. Mudah-mudah an rencana ini mampu mengangkat kembali ekonomi kita," tandasnya. Langkah serupa telah disiapkan Bank Mandiri. Dirut Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan pihaknya telah menyiapkan restrukturisasi sejak Maret silam. "Kami siap ekspansi ke daerah daerah yang punya kesempatan tumbuh tinggi, daerah yang punya potensi wisata dan perdagangan," tuturnya.

Adapun, Direktur Utama Bank Tabungan Negara Pahala Mansury mengungkapkan pihaknya akan fokus menyalurkan dana pemerintah ke sektor perumahan. "Kami berkomitmen dana yang ditempatkan akan kami ekspansi sampai tiga kali lipat. Kami diberikan kepercayaan untuk menyalurkan kurang lebih sektiar 146 ribu rumah subsidi. Sampai akhir tahun nanti totalnya mencapai sekitar Rp20 triliun," tandasnya. (Mir/Des/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya