Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEJAK diberlakukan Permendag Nomor 27 Tahun 2020 terkait relaksasi impor bawang putih dan bombay, harga bawang putih dan bombay sejak April kembali turun bahkan sampai ke tingkat paling rendah.
Sebelum relaksasi terlebih di masa pandemi Covid-9, harga bawang putih melonjak naik sampai Rp60 ribu per kilogram. Bahkan harga bawang bombay sampai Rp120 ribu per kilogram.
Ketika dilakukan relaksasi kedua komoditi impor tersebut turun drastis. Bawang putih menjadi rata-rata Rp25 ribu per kilogram dan bombay Rp20 ribu per kilogram.
Dengan berakhirnya relaksasi impor per 31 Mei 2020 menimbulkan kekhawatiran di pedagang terjadinya permainan harga kembali seperti sebelumnya oleh segelintir importir.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengatakan bahwa jumlah rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) yang diterbitkan per Maret 2020 sudah mencapai 450 ribu ton. Namun jumlah tersebut belum menjamin harga bawang putih tetap stabil seperti sekarang ini.
Pedagang bawang putih Pasar Induk Kramat Jati, Khairul Piliang, pihaknya meyakini adanya lonjakan harga bawang putih usai berakhirnya relaksasi impor dan diberlakukan kembali kuota impor.
"Jika diberlakukan pasti naik, bulan depan lah pasti harga udah diatas Rp15.000 lagi gambaran saya," ucapnya di Jakarta, Rabu (17/6).
Tak hanya itu, bahkan dirinya juga mengkhawatirkan adanya penimbunan stok bawang putih ketika harga mulai naik. "Udah pasti itu (penimbunan), kalau saya orang pasar, mahal dibeli, mahal dijual, harusnya bebaskan saja impor," tegasnya.
Sebenarnya, lanjut Khairul, pemerintah sangat mudah untuk melacak kenapa harga bawang putih mengalami kenaikan.
"Data impor barang itu kan ada, sebenarnya kalau Kementerian Perdagangan itu gampang amat. Ditanya saja ke Tiongkok pasarnya berapa, bulan ini, misalnya harga Rp5.000 atau Rp7.000, ini kenapa dijual Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu di sini," ujar Khairul.
"Biaya sekian, kan gitu aja engga ada susahnya. Kan di Tiongkoka itu kebuka, kenapa di sini bisa sampai Rp 40.000, gampang itu lacaknya. Cuman itu tadi, ada udang dibalik batu atau batu dibalik udang, itu aja," jelasnya.
Sementara itu, Syaiful Bahari, salah satu pemerhati pertanian yang dihubungi terpisah oleh media, mengatakan,"Harga bawang putih dan bombay yang dinikmati masyarakat saat ini adalah harga yang sebenarnya. Jadi kalau setelah berakhirnya relaksasi harga kembali naik berarti ada rekayasa dan permainan harga seperti tahun-tahun sebelumnya".
Menurut Syaiful, tidak ada alasan harga kembali naik karena sekarang ini panen raya bawang putih di Tiongkok kurang lebih 7 juta ton, lebih tinggi dari tahun sebelumnya berkisar 5 juta ton.
"Harga penen baru bawang putih di Tiongkok sampai pelabuhan Indonesia antara US$450 sampai US$500 per ton. Harga tersebut bisa jadi patokan berapa harga yang seharusnya dibeli oleh masyarakat. Asal tidak ada penimbunan dan rekayasa harga konsumen bisa menikmati harga bawang putih yang wajar sepanjang tahun," paparnya. (RO/OL-09)
PADA April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.
SURPLUS perdagangan Indonesia April 2025 tercatat hanya sebesar US$160 juta, penurunan tajam dipicu lonjakan signifikan nilai impor nonmigas,
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto mengungkapkan besaran impor migas Indonesia bisa mencapai US$40 miliar per tahun.
Batas minimum tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 25% memberikan karpet merah bagi produk-produk impor.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memandang nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) berpotensi menembus US$120 miliar.
Pelepasan ekspor ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ekonomi biru melalui integrasi digital, keberlanjutan, dan kolaborasi lintas sektor.
Jumlah ekspor gula kelapa kristal atau gula semut sebanyak 18,5 ton senilai US$35 ribu
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memantau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jawa Barat pada Rabu, (26/3).
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) mendukung peningkatan volume dan nilai ekspor produk sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok.
Kemendag mengimbau para pelaku usaha pengemas (repacker) minyak goreng Minyakita untuk mematuhi ketentuan.
MENTERI Perdagangan (Mendag), Budi Santo mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi waralaba yang sangat besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved