Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Arief Yahya Perkenalkan Konsep 3D Hadapi Kenormalan Baru

Mediaindonesia.com
16/6/2020 23:18
Arief Yahya Perkenalkan Konsep 3D Hadapi Kenormalan Baru
MANTAN Menteri Pariwisata Arief Yahya.(Sketsa MI)

MANTAN Menteri Pariwisata Arief Yahya selama ini dikenal sebagai sosok yang sangat digital mengingat latar belakangnya sebagai CEO Telkom Indonesia periode 2012-14. Ia menyempatkan diri berbagi tips menjalankan transformasi digital dan menjadi kompetitif di era kenormalan baru.

Dalam webinar yang didukung Tim MarkPlus Inc, Arief Yahya memperkenalkan konsep 3D, yaitu digital imperative, decoding economy, dan unusual way of digital transformation.

Baca juga: Arief Yahya - Jangan Takut Bersaing

Webinar yang dipimpin Hermawan Kartajaya Founder dan Chairman MarkPlus Inc. ini dihadiri Menteri Kominfo Johnny G Plate, Direktur Consumer Service Telkom Indonesia Siti Choiriana, dan berbagai perwakilan dari perusahaan serta asosiasi telekomunikasi Indonesia.

Menurutnya, konsep 3D ini berdasarkan situasi industri telekomunikasi saat ini, khususnya dalam upaya mewujudkan transformasi digital. Dijelaskannya, ada tiga hal yang menjadi catatan.

Pertama, pelaku industri telekomunikasi sudah seharusnya memahami pentingnya digitalisasi.

Kedua, decoding economy berarti kemampuan perusahaan untuk melihat peluang bisnis yang ada meskipun di tengah krisis.

Ketiga, pelaku industri telekomunikasi perlu melakukan transformasi digital secara merata dan kuat.

“Dalam menyambut era new normal, perusahaan wajib menyesuaikan peraturan pemerintah yang berlaku untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan dan karyawannya. Perusahaan juga perlu menyiapkan strategi digital, karena pelanggan sudah mulai terbiasa dengan digitalisasi,” jelasnya.

Arief mencontohkan framework untuk menghadapi covid-19 dari MarkPlus, yaitu surviving, preparing, dan actualizing (SPA). Mengacu hal itu, perusahaan dapat melakukan langkah-langkah seperti strategi surviving, yaitu merupakan reaksi perusahaan untuk bertahan di tengah krisis terutama jika perusahaan dalam keadaan yang kritis.

“Strategi lainnya adalah servicing, atau keadaan di mana perusahaan masih mendapat keuntungan. Kedua kondisi tersebut sebaiknya dilanjutkan dengan strategi preparing dengan memanfaatkan kesempatan bisnis. Preparing merupakan masa transisi setelah perusahaan mampu bertahan di era krisis dengan decoding the economics,” jelasnya.

Baca juga: Pola Pikir Terbalik Ala Menteri Pariwisata Arief Yahya

Menurut dia, banyak perusahaan dalam melakukan transformasi digital hanya terbatas pada sebagian fungsi perusahaan, sangat sedikit yang memiliki pandangan luas dan holistik tentang apa arti digital sesungguhnya.

"Padahal, penerapan digitalisasi semestinya diaplikasikan secara menyeluruh dalam proses bisnis perusahaan baik marketing maupun supply-chain. Intinya, digitalisasi harus dijalankan secara merata dan kuat (bolder),” tutup Arief. (RO/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya