Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
MEREBAKNYA wabah covid-19 pada awal tahun ini telah berimbas pada ekonomi global dan kerjasama internasional.
Pandemi juga memunculkan dampak yang tak terhindarkan terhadap kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Indonesia.
Minister Counselor di Kedutaan Besar Tiongkok di Jakarta, Wan Liping, menjelaskan sejumlah dampak tersebut. Pertama, pertukaran personel mengalami ketidaklancaran.
Pada Februari, pemerintah Indonesia mengambil sejumlah tindakan termasuk pemberhentian semua penerbangan di antara Indonesia dan Tiongkok, pemberhentian penerbitan visa bisnis dan visa on-arrival, dan lain-lain.
“Pertukaran personel perusahaan Tiongkok dari dan menuju ke Indonesia (menjadi) terhalang,” ujar Wang Liping dalam sebuah keterangan Kedubes Tiongkok kepada media yang dikutip, Rabu (3/6).
Kedua, lanjutnya, sejak penerapan PSBB, sebagian besar personel perusahaan harus bekerja dari rumah, ini pun mempengaruhi kegiatan produksi dan bisnis.
Ketiga, wabah covid-19 juga berdampak pada kegiatan-kegiatan bisnis dari logistik barang, pelaksanaan kontrak secara tepat waktu, hingga bongkar muat kargo di pelabuhan.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi tak Boleh Merosot Lebih Dalam
Ia mengatakan, sampai saat ini tercatat 24 perusahaan (proyek) milik Tiongkok yang setop produksi/konstruksi akibat wabah covid-19.
“Akan tetapi, kami percaya efek wabah ini bersifat jangka pendek dan sementara.”
Menurutnya, hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia bersifat saling melengkapi, wabah ini tidak mengubah fundamental ekonomi kedua negara, tren kerjasama dan perkembangan yang positif antara kedua negara tetap akan terjaga.
“Kami sangat yakin bahwa kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok Indonesia akan terus menguat dan menuju ke masa depan yang cerah,” tandasnya. (A-2)
Darmawan Utomo mengapresiasi sejumlah kesepakatan penting yang dicapai Menteri Luar Negeri Republik Belarus selama kunjungannya di Indonesia.
Kerja sama biosekuriti yang kuat tidak hanya membantu melindungi masing-masing negara, tetapi juga kesehatan, stabilitas, dan ketahanan seluruh kawasan.
Dalam konteks 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris, kedua negara bersiap melangkah ke babak baru melalui penandatanganan kemitraan strategis pada September mendatang.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang jadi saksi penandatanganan 12 nota kesepahaman (MoU) strategis dalam kunjungan resmi
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved