Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Harga Emas Tertekan karena Harapan Pemulihan Ekonomi

Antara
27/5/2020 08:01
Harga Emas Tertekan karena Harapan Pemulihan Ekonomi
EMAS jatuh lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika negara-negara utama melonggarkan lockdown.(ANTARA/IGGOY EL FITRA)

EMAS jatuh lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika semakin banyak negara-negara utama melonggarkan penguncian virus korona, yang memicu harapan untuk pemulihan ekonomi dan memperkuat selera terhadap aset-aset berisiko.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun tajam US$29,9 atau 1,72%, menjadi ditutup pada US$1.705,60 per ounce.

Emas berjangka turun US$8,20 atau 0,47% menjadi US$1.726,40 per ounce pada Senin (25/5), setelah menikmati kenaikan US$13,6 atau 0,79% menjadi US$1.735,50 pada Jumat (22/5).

"Ada sentimen pengambilan risiko di pasar, mendorong pembalikan arus safe-haven (emas)," kata Ahli Strategi Komoditas TD Securities Daniel Ghali.

Indeks ekuitas naik di seluruh dunia pada Selasa (26/5), termasuk Dow Jones Industrial Average, Indeks Nikkei Jepang, Indeks Komposit Shanghai, dan hampir semua indeks Eropa.

Pasar saham melonjak karena investor semakin optimistis tentang dimulainya kembali perekonomian dan vaksin virus korona potensial.

Baca jugaHarga Minyak Naik Didukung Pembatasan Pasokan

Harapan untuk vaksin covid-19 juga memicu sentimen risiko para investor. Perusahaan bioteknologi yang berbasis di AS Novavax mengumumkan pada Senin (25/5) bahwa mereka telah memulai uji coba manusia dengan hasil yang diharapkan datang pada Juli.

Spanyol meminta wisatawan asing untuk kembali mulai Juli, sementara Inggris akan membuka kembali ribuan pusat perbelanjaan bulan depan. Negara-negara bagian AS juga secara bertahap mengurangi pembatasan.

"Terobosan di bawah US$1.700 dapat membuka pintu menuju US$1.680 (untuk emas)," kata Analis FXTM Lukman Otunuga.

Emas selanjutnya mendapat tekanan karena sebuah laporan yang dirilis oleh The Conference Board pada Selasa (26/5) menunjukkan kepercayaan konsumen AS naik sedikit ke 86,6 pada Mei.

"Namun demikian, sisi negatif cenderung ditopang oleh kesengsaraan perdagangan, data ekonomi mengecewakan dan kekhawatiran pertumbuhan," tambah Lukman Otunuga.

Sementara itu Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan Presiden Donald Trump begitu "jengkel" dengan Beijing mengenai Virus korona baru dan masalah-masalah lain sehingga kesepakatan perdagangan tidak sepenting seperti dulu.

Emas, penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian politik dan keuangan, naik ke level tertinggi sejak Oktober 2012 pada pekan lalu, didorong oleh stimulus moneter dan fiskal, kekhawatiran resesi dan ketegangan AS-Tiongkok.

"Permintaan investasi akan terus menguat karena stimulus Federal Reserve AS akan tetap di tempatnya untuk waktu yang cukup substantif," tambah Ghali dari TD Securities.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 9,8 sen atau 0,55%, menjadi ditutup pada US$17,595 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$13 atau 1,47%, menjadi menetap pada US$873,3 per ounce. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya