Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KELOMPOK Tani Cahaya Muda, Desa Bonto Marannu, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar percepatan tanam padi serentak dengan menggunakan varietas Ciherang yang merupakan benih unggul bantuan Kementerian Pertanian (Kementan).
Saat dihubungi, Wakil Bupati Maros Harmil Mattotorang mengatakan, luasan tanam di Kabupaten Maros mencapai kurang lebih 26,205 hektare dengan prediksi produksi sekitar 295,800 ton.
"Target April-September yaitu 20.000 ha dengan realisasi 65%. Khusus dibulan Mei, realisasi kurang lebih 7.000 ha dari target 8.312 ha atau kurang lebih 84 persen. Sisa tanam terus berjalan hingga akhir bulan Mei. Insya Allah akan tercapai," kata Harmil.
Harmil menerangkan, sawah yang ditanam merupakan sawah irigasi yang rata-rata produksinya dua kali dalam sehatun dengan hasil panen mencapai 6,00 ton per hektare.
"Dengan melakukan pengolahan sekarang mempermudah petani karena air tersedia dengan baik. Terlebih ada potensi kekeringan di bulan Juni-Agustus," terangnya.
Mengenai hal itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi kerja keras pemerintah Provinsi Sulsel dan Kabupaten Maros yang telah memberikan perhatian besar pada Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Tanam (GPOT).
SYL menilai, kondisi ini bisa menjadi momentum memperkuat kemandirian pangan nasional ditengah lesunya ekonomi dunia akibat Covid-19.
"Kita membutuhkan tenaga ekstra keras, pemikiran-pemikiran out of the box, serta kerja sama yang semakin erat. Saatnya para petani, penyuluh, peneliti, akademisi, swasta, dan pelaku sektor pertanian lainnya untuk menjadi pahlawan bagi bangsa dan negeri ini dengan semangat kebersamaan," kata Mentan.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo sudah memberikan arahan bahwa pandemi Covid-19 dapat menjadi momentum reformasi sektor pangan. Untuk itu, Indonesia harus mampu memenuhi seluruh kebutuhan pangan dalam negeri.
Terkait hal itu, Syahrul menerangkan bahwa potensi panen padi bulan Mei 2020 mencapai 1,25 juta ha dengan hasil beras sebesar 3,43 juta ton. Sedangkan potensi panen padi bulan Juni 2020 mencapai 0,74 juta ha, yang dapat menghasilkan beras sebesar 1,94 juta ton.
"Target luas tanam 2020 11,66 juta ha yangberpotensi menghasilkan 33,6 juta ton beras. Sementara Stok beras akhir Juni 2020 diperkirakan masih mencapai 6,84 juta ton. Kami optimistis itu bisa tercapai," katanya.
Guna mendukung target tersebut, Pemerintah telah mengalokasikan bantuan benih padi seluas ± 2 juta ha. Untuk Provinsi Sulselseluas 115 ribu ha terdiri dari kegiatan bantuan benih padi 86,5 ribu ha, pengembangan budidaya lahan kering 9.500 ha, pengembangan budidaya lahan rawa seluas 17 ribu ha, dan kegiatan budidaya padi bebas residu seluas 1.450 ha.
"Untuk alokasi Kabupaten Maros, bantuan benih seluas 1.200 ha dan pengembangan petani produsen benih padi berbasis korporasi petani seluas 50 ha," tutupnya. (OL-09)
Bagi para anggota Paskibraka, tugas di HUT ke-80 RI menjadi pengalaman berharga sekaligus momentum kebangsaan.
Kehadiran Surya Paloh di Sulsel dalam rangka menghadiri dan membuka langsung Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem yang digelar di Kota Makassar mulai 8 hingga 10 Agusutus 2025.
Sulawesi Selatan sebagai provinsi dengan penurunan stunting terbaik kedua secara nasional, setelah Jawa Barat.
Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman berupaya mengatasi tantangan IPM Sulawesi Selatan yang saat ini berada di angka 72,13 (data BPS 2024).
Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan IDAI menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk “Gerakan Membaca Buku KIA, Membangun Generasi Emas.
Berdasarkan data, hanya sekitar 27% irigasi di Sulsel yang dalam kondisi baik, sementara 41% mengalami kerusakan sedang hingga berat dan sisanya mengalami kerusakan ringan.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
Adapun ketersediaan air masih memadai dan lancar. Apalagi dalam dua pekan terakhir sering turun hujan dan debit air jaringan irigasi teknis masih tersedia.
Semua petani yang terdaftar dalam eRDKK mendapatkan pupuk subsidi tepat waktu
MEMASUKI musim tanam, PT Pupuk Indonesia menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 6,6 juta ton kepada petani terdaftar di seluruh Indonesia.
SETELAH cuaca panas berlangsung hampir empat pekan terakhir, kini hujan mulai turun pada Sabtu (2/11) sore, di kawasan Kabupaten Pidie, Aceh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved