Emas Turun Tertekan Penguatan Dolar dan Pencabutan Lockdown

Antara
07/5/2020 08:04
Emas Turun Tertekan Penguatan Dolar dan Pencabutan Lockdown
EMAS turun lagi untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), tertekan penguatan dolar AS.(ANTARA)

EMAS turun lagi untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), tertekan penguatan dolar AS dan peningkatan bertahap selera terhadap aset berisiko ketika negara-negara bagian AS mulai mengurangi penguncian (lockdown) virus korona.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh US$22,1 atau 1,29%, menjadi ditutup pada US$1.688,5 per ounce.  

Emas berjangka turun US$2,7 atau 0,16% menjadi US$1.710,6 per ounce pada Selasa (5/5), setelah menikmati keuntungan dua hari sebelumnya masing-masing US$12,4 atau 0,73% dan US$6,7 atau 0,4%.

Emas berada di bawah tekanan karena Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,32 poin atau 0,32%, ke level 100,03 pada pukul 17.50 GMT.

"Anda tidak dapat mengecualikan emas ketika penguatan dolar bukan karena suku bunga yang lebih tinggi tetapi prospek mata uang global yang lebih lemah," George Gero, direktur pelaksana RBC Wealth Management, mengatakan dalam sebuah catatan seperti dikutip oleh Reuters.

Banyak negara bagian AS telah mulai membuka kembali bisnis, mengurangi permintaan safe haven untuk logam mulia. Meskipun inflasi yang dipicu oleh stimulus masih bisa menjadi faktor pendukung emas di pasar, para analis berpendapat bahwa investor fokus pada kebangkitan kembali yang kuat di ekonomi dunia.

Baca juga: LPS: Kepercayaan Masyarakat Terhadap Perbankan Masih Tinggi

Sebuah laporan yang dirilis pada Rabu (6/5) oleh Automatic Data Processing, Inc. yang berbasis di AS menunjukkan bahwa lapangan kerja sektor swasta nonpertanian turun sebesar 20.236.000 pada April. Sekitar empat juta pekerjaan hilang dari sektor penghasil barang, dan 16 juta hilang dari sektor penyedia layanan.

Para analis mencatat laporan itu sesuai dengan perkiraan dan memberi pertanda kemungkinan hasil buruk dari laporan pekerjaan berbasis pemerintah AS yang akan dirilis pada Jumat (8/5).

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 10,24 poin atau 0,043%, ke level 23.893,33 pada pukul 18.00 GMT, di tengah harapan peningkatan aktivitas bisnis ketika negara-negara bagian mengurangi pembatasan yang disebabkan oleh virus korona, juga memberikan tekanan terhadap emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 9,5 sen atau 0,63%, menjadi ditutup pada US$15,015 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli jatuh US$19,2 atau 2,45%, menjadi menetap di US$765,5 per ounce. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya