Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PT Wijaya Karya (persero) atau Wika menargetkan dapat meraup kontrak sebesar Rp6 triliun dari negara-negara Afrika pada 2020. Target itu merupakan komitmen perseroan untuk meningkatkan ekpansai pasar global khususnya Afrika.
"Tahun ini nilai kontrak Rp5 triliun lebih. Target kami tahun depan itu kurang lebih Rp6 triliun kontrak baru dari mayoritas Afrika," kataDirektur Operasi III Wika Khusus Divisi Luar Negeri, Destiawan Soewardjono, dalam acara BUMN Going Global di Jakarta, kemarin.
Dia membeberkan ada 12 negara Afrika yang menjadi pasar potensial bagi perseroan. Negara seperti Aljazair, Nigeria, dan Senegal, lanjutnya, membutuhkan kontraktor Tanah Air untuk membangun infrastruktur.
Negara-negara tersebut punya potensi pembangunan proyek yang besar. Pasalnya, infrastruktur negara-negara Afrika masih seperti Indonesia di era 70-an. Namun, yang menjadi kendala ialah pembiayaan sehingga perseroan menggandeng Indonesia Eximbank terkait pendanaan dan risiko pembayaran serta studi lebih lanjut.
"Dengan potensi yang ada otomatis kami perlu untuk mengurangi risiko terkait pembayaran itu. Dengan Eximbank mitigasinya bisa bareng. Kalau Wika sendiri kan nanti Wika yang akan menanggung. Dengan Eximbank, mereka studinya bank lebih matang," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sekitar 3.000 tenaga kerja sudah dikirim ke Afrika untuk mengerjakan beberapa proyek perseroan yang merupakan kerja sama Wika dengan kontraktor Jepang dan Tiongkok.
"Afrika tadi kan potensi besar. Jepang siapkan US$25 miliar untuk beberapa proyek di sana, kan kita nebeng. Tiongkok juga gitu," ujarnya.
Selain Afrika, perusahaan pelat merah itu juga menggarap beberapa proyek di Asia Tenggara. Selain poryek bandara di Timor Leste yang sudah kelar, Wika juga tengah menggarap proyek infrastruktur di Laos dan Filipina.
Potensi besar
Untuk menggarap potensi pasar Afrika dibutuhkan dukungan dari pemerintah. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengusulkan pemerintah membuka kedutaan baru di benua tersebut.
"Keberadaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara-negara Afrika secara signifikan berpengaruh dalam mendorong peningkatan pertumbuhan ekspor Indonesia yang mencapai 1,12%," kata Kepala Pusat Penelitian Kewilayahan LIPI, Ganewati Wuryandari, kemarin.
Untuk merealisasikan potensi ekspor tersebut, Indonesia dinilai perlu memahami kompleksitas Afrika yang beragam. Seperti di tataran etnik, agama, dan bahasa, serta kondisi sosial-politik yang terhitung sangat dinamis.
LIPI menilai untuk dapat memahami kompleksitas itu perlu keberadaan kedutaan dan lembaga studi Afrika.
Hingga sejauh ini, LIPI mencatat terdapat 16 KBRI untuk 50 negara akreditasi di Afrika. Dari 16 KBRI tersebut, 5 KBRI terletak di Afrika Utara dan 11 di Sub-Sahara Afrika. Artinya, satu KBRI dapat menangani enam hingga 11 negara akreditasi sekaligus dalam menjalankan fungsinya. (Hld/E-3)
Bill Gates berkomitmen menyumbangkan 99% kekayaannya senilai US$200 miliar untuk meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan di Afrika selama 20 tahun ke depan.
Penunjukan Sherley C Hadipurnomo sebagai Presiden Komisaris PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) menandai dimulainya babak baru transformasi perusahaan dengan manajemen baru.
Banyak sistem kesehatan di wilayah tersebut belum siap untuk menghadapi lonjakan ini, baik dalam penyediaan fasilitas maupun distribusi insulin dan alat medis yang diperlukan.
Burundi secara resmi menarik diri dari Statuta Roma tentang Mahkamah Kriminal Internasional (ICC), menurut keputusan presiden yang diterbitkan Selasa (8/4).
Manusia modern, Homo sapiens, pertama kali berevolusi di Afrika sekitar 300.000 tahun yang lalu sebelum bermigrasi ke berbagai belahan dunia.
Penemuan jejak kaki manusia purba yang diperkirakan berusia 115.000 tahun di Gurun Nefud, Arab Saudi, menambah bukti penting terkait migrasi Homo sapiens dari Afrika ke Asia.
Rini menjelaskan bahwa Tom Lembong pernah menugaskan PT PPI untuk mengendalikan harga gula melalui kerja sama dengan produsen gula dalam negeri.
Mulai dari masa awal kemerdekaan yang fokus pada konektivitas dasar antarwilayah, hingga era Orde Baru yang membangun jalan nasional, pelabuhan, dan irigasi.
Perjalanan usaha sering kali berawal dari kecintaan pada tradisi keluarga. Inilah yang dialami Ratna, pemilik Baker’s Gram, sebuah UMKM di bidang kuline.
PENGAMAT badan usaha milik negara (BUMN) Toto Pranoto menyoroti peran penting PT Pegadaian untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.
Yayasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meresmikan Rumah Dampak Ditiro, inisiatif baru sebagai pusat kolaborasi dan ruang terbuka bagi inovasi sosial lintas sektor.
BUMN di bidang gadai, PT Pegadaian, berupaya agar program-program yang dirancangnya dapat memperkuat ekonomi dan memberdayakan usaha kecil menengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved