Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Soal Penolakan ke Ahok, Politisi PDIP: Mereka Memainkan Narasi

Yanti Nainggolan/Insi Nantika Jelita
22/11/2019 17:24
Soal Penolakan ke Ahok, Politisi PDIP: Mereka Memainkan Narasi
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)(Dok MI)

ANGGOTA DPRD DKI dari F-PDIP Ima Mahdiah memandang positif pengangkatan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi petinggi BUMN, yakni Komisaris Utama PT Pertamina.

"Menurut saya sesuai kapasitas Bapak (Ahok) bisa ada di posisi manapun di BUMN ya karena menurut saya Bapak itu pendobrak," kata mantan Ahok itu saat dihubungi, Jumat (22/11).

Di satu sisi, tambah dia, Ahok juga bisa menaburkan kebaikan karena itulah prinsip hidup mantan Gubernur DKI tersebut dalam berorganisasi. Ima juga menyebutkan Ahok pantas sebagai petinggi BUMN karena ketegasannya.

Baca juga: Erick Thohir Pastikan Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina

Terkait penolakan dari beberapa pihak, Ima menganggap itu tak masuk akal. Pasalnya, dasar hukum yang dipakai para penolak tak sesuai dengan keadaan Ahok.

"Melalui UU kan tertulis narapidana korupsi, mereka kan memainkan narasi itu. Di satu sisi setelah mereka kalah di UU kan mereka beralasan soal etika," terang dia.

Alasan lain para penolak yang juga disoroti Ima adalah kriteria pemimpin.

Menurut dia, Ahok memiliki sifat integritas yang diinginkan para penolak yaitu transparan dan profesional. Ia yakin tujuan penolakan tak ada hubungannya dengan profesionalisme.

"Lebih ke arah subjektif daripada objektif. Kelihatan mereka tidak punya alasan yang oke untuk menolak Ahok. Hanya bilang etika, mantan napi, tapi tak pernah tahu kinerja Ahok," papar dia. (Medcom.id/X-15)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya