Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KOMISARIS Utama PT Pertamina Persero sekaligus Founder Jangkau Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok menceritakan pengalamannya mendirikan aplikasi Jangkau yang didapat saat 'sekolah' di Rumah Tahanan Mako Brimob, Depok.
Arti sekolah yang dimaksud Ahok ialah saat masih mendekam di Rutan Mako Brimob karena tersangkut kasus penodaan agama beberapa waktu lalu.
"Kebetulan waktu saya di Mako Brimob bukan jadi polisi masih sekolah itu jangan salah paham," kata Ahok dalam talkshow virtual Launching Kolaborasi Blibli x Jangkau, Senin (21/12).
Baca juga : Ahok Cabut Laporan Terhadap Tersangka Pencemar Nama Baiknya
Aplikasi Jangkau sendiri merupakan aplikasi bantuan sosial pertama di Indonesia yang menggabungkan fitur donasi dan e-commerce yang memungkinkan masyarakat untuk berbelanja dan berdonasi barang jadi secara langsung kepada para penerima donasi
Ahok mengungkapkan aplikasi itu juga dibuat karena masih banyak ditemukan masyarakat yang ingin berdonasi tetapi bingung tujuan donasi. Sehingga aplikasi ini dibuat untuk mempertemukan langsung pemberi dengan penerima donasi.
"Jangkau kita temukan dalam realita hidup tidak banyak sekali orang yang miskin dan yang membutuhkan pertolongan sementara ada juga orang yang ingin membantu," ungkapnya.
Baca juga : Ahok: Pak Saefullah Sosok yang Rajin dan Cepat dalam Bekerja
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menceritakan ketika masih di Mako Brimob dirinya dikirim surat oleh anak muda yang kini juga menjadi Co-Founder Jangkau, Demos Oktovianus.
Setelah mendapatkan surat, Ahok meminta untuk berdiskusi dengan Demos terkait aplikasi sosial yang bisa membantu masyarakat.
"Saya tidak ngerti secara teknologi tapi saya ingin sekali ada satu media e-commerce yang mempertemukan orang meminta bantuan, orang yang mau membantu orang itu di satu platform," pungkasnya. (OL-8)
Baca juga : Andre Rosiade Minta Ahok Dicopot karena Buka Borok Pertamina
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas dari Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
JURU bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Chico Hakim menuturkan masih mencermati duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.
PKB nilai peluang usung Ahok di Pilgub DKI sangat kecil
PKB memprediksi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 hanya diikuti dua pasangan calon (paslon). PKB menunggu survei pamungkas untuk mengumumkan rekomendasi kepada Anies Baswedan.
Pak Ahok dan Pak Anies kalau dipertandingkan sepak bola, itu semacam El Clasico. Bukan sekedar rematch tetapi El Clasico. Ditunggu-tunggu banyak orang.
PDI Perjuangan merespons peluang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menjadi lawan Anies Baswedan di Pemilihan Gubernur Pilgub DKI Jakarta 2024.
Pada Kamis (24/1) pagi, sebanyak enam karangan bunga berjejer dengan berbagai kata yang mendukung perjuangan pria yang dulu akrab disapa Ahok tersebut.
"Pembebasan yang bersangkutan sudah dilaksanakan pukul 07.00 WIB tadi di Mako Brimob."
Warga Pasar Induk Keramat Jati, Bang Nick (Pendukung Ahoker) sudah menunggu sejak pukul 07.00 WIB hingga saat ini merasa kecewa.
Acara syukuran ini juga diramaikan oleh sejumlah hiburan seperti musik akustik dan tari tradisional Kabasaran dari Toraja.
Sejak 2014 Ahok memberangkatkan marbot umrah. Ini sebagai bentuk apresiasi atas kerja mereka.
Kepastian rumah baru itu terungkap dalam vlog perdana yang diunggahnya di You Tube dengan nama akun Panggil Saya BTP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved